Pacitan - Sebagian besar infrastruktur jalan di Kabupaten Pacitan rusak berat karena kondisi geografis yang bergunung, bencana alam, serta aktivitas kendaraan angkutan dengan beban muatan melebihi kelas jalan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan, Budianto menanggapi keluhan sejumlah warga setempat atas buruknya kondisi jalan antarkecamatan maupun antar desa di wilayah tersebut, Sabtu.
Diakuinya, panjang atau volume jalan yang mengalami kerusakan dengan kategori berat mencapai 300-an kilometer atau sekitar 35 persen dari total panjang infrastruktur jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten setempat, yakni 798 kilometer.
"Selebihnya rusak kategori sedang, ringan, dan sebagian lagi masih baik karena sudah diperbaiki," terangnya.
Untuk memperbaiki sarana pendukung mobilisasi warga itu, Pemkab Pacitan sebenarnya telah menganggarkan dana sebesar Rp12 miliar, terutama untuk perbaikan jalan yang mengalami kerusakan berat.
Namun, anggaran tersebut menurut Budianto belum sebanding dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan volume/tingkat kerusakan jalan. "Jumlah anggaran yang tersedia belum mencukupi," ujarnya.
Karena dua faktor yang saling bertolak belakang itu, Budianto mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak, apalagi APBD sebagian besar telah terserap untuk belanja rutin, terutamauntuk pos gaji pegawai negeri.
Menyiasati kendala anggaran itu, lanjut dia, pihaknya membuat skala prioritas pembangunan/perbaikan infrastruktur. "Tentunya dengan mempertimbangkan skala prioritas," jelas dia.
Titik-titik prioritas perbaikan itu di antaranya adalah jalur perekonomian, penghubung antarkabupaten, dan jalan-jalan yang arus lalu-lintasnya ramai.
Prioritas perbaikan ataupun perawatan jalan dengan demikian diprioritaskan pada ruas jalan yang mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah sentra komoditas, pariwisata, dan perbatasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012