Surabaya - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Timur bertekad menciptakan peran ibu sebagai bela negara karena dianggap sebagai ujung tombak menumbuhkan kesadaran yang dimulai dari keluarga.
"Bela negara bukan berarti harus mengangkat senjata, tetapi bela negara bisa dilakukan dengan cara rela berkorban, cinta Tanah Air seperti yang diajarkan melalui pendidikan keluarga," ujar Dewan Penasehat DWP Jatim Rasiyo di sela pembukaan Sosialisasi Kesadaran Bela Negara Bagi DWP Jatim di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, menanamkan nilai-nilai bela negara dapat dimulai sejak usia dini dari lingkungan keluarga. Karena kehidupan keluarga itu tiang pancangnya adalah ibu maka inilah yang sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kesadaran bela negara.
Menurut pria yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Jatim itu, di era reformasi ini kehidupan generasi muda sebagian tidak seperti dulu, karena tidak sedikit anak-anak terlibat narkoba, tawuran dan contoh negatif lainnya.
"Kalau kondisi anak-anaknya seperti itu, bagaimana bisa membela negaranya? Padahal seharusnya anak-anak inilah yang diharapkan menjadi terdepan," kata Rasiyo, yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Jatim tersebut.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Diklat Kementerian Pertahanan RI, Mayjen TNI Suwarno mengatakan, definisi bela negara saat ini sudah terjadi pergeseran, yakni tidak diartikan sama halnya ketika merebut kemerdekaan. Namun, sekarang ini bela negara dapat diterapkan dalam bentuk cinta Tanah Air dan lebih memahami Pancasila.
"Permasalahan yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks, sehingga kita harus bisa memilih untuk melakukan sesuatu sesuai kemampuan masing-masing. Intinya, jangan berhenti meski memiliki kekurangan," tukas mantan Pangdam V/Brawijaya tersebut.
Sementara itu, sosialiasi ini bertujuan mengajak para ibu merevitalisasi kegiatan DWP untuk lebih fokus dalam hal bela negara. Oleh karena itulah, DWP Jatim siap mengimplementasikan nilai-nilai bela negara bagi para kaum ibu.
"Siapa bilang ibu tidak memiliki peran besar di negeri ini. Kalau tidak mau, siapa lagi yang mau membela negara? Mari dimulai dari lingkungan keluarga," papar Ketua DWP Jatim, Purmiasih Rasiyo.
Setelah kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan setiap DWP di 38 kabupaten/kota se-Jatim segera mengimplementasikan sosialisasi kesadaran bela negara di wilayahnya. Termasuk mengajak para ibu dan pemuda untuk tetap memperjuangkan nilai-nilai bela negara dengan harapan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap kokoh. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012