Bojonegoro - Perolehan Bulog Subdivre III Bojonegoro dalam pengadaan mencapai 180,6 ribu ton setara beras, melampaui prognosa yang ditetapkan sebesar 152 ribu ton setara beras.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Damin Hartono, Jumat mengatakan, perolehan 180,6 ribu ton setara beras itu, merupakan perolehan pengadaan di wilayah kerjanya, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, per 4 Oktober 2012.
Saat ini, lanjutnya, pengadaan masih tetap berlangsung, namun mitra kerja yang terlibat di dalam pengadaan pada awal kontrak sebanyak 170 mitra kerja mulai gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi, juga yang lainnya, hanya tersisa 34 mitra kerja.
"Pemasukkannya rata-rata 300 ton setara beras/hari, turun dibandingkan pada puncaknya ketika musim hujan lalu bisa mencapai 2.000 ton lebih/hari," katanya, membandingkan.
Ia menjelaskan, pengadaan beras dan gabah tetap berjalan, tidak bergantung prognosa, sepanjang masih ada produksi tanaman padi dan mitra kerja tetap melakukan pembelian.
Pada kemarau ini, lanjutnya, masih ada panen tanaman padi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di Kecamatan Plumpang dan Widang, Tuban, juga sebagian Lamongan dan Bojonegoro.
"Sepanjang masih ada panen tanaman padi, pengadaan terus berlangsung hingga baru berhenti akhir Desember," katanya, menegaskan.
Menurut dia, perolehan pengadaan sebesar 180,6 ribu ton setara beras itu, sebagian di simpan di 40 gudang milik masyarakat.
Alasannya, jumlah yang diperoleh itu, melampaui kapasitas gudang yang dimiliki bulog di lima lokasi yaitu di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan yang kapasitasnya hanya sekitar 52 ribu ton setara beras.
"Gudang yang disewa itu sebagian milik mitra kerja. Mereka lebih senang, sebab tidak harus mengeluarkan biaya angkut untuk mengirimkan beras atau gabahnya ke bulog," ujarnya.
Mengenai harga beras, menurut dia, harga beras di pasaran umum, saat ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.600/kilogram.
Menghadapi persiapan pengadaan 2013, katanya, bulog sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Dinas Pertanian Lamongan, untuk membuka lahan tanaman padi seluas 4.500 hektare tanaman padi di wilayah setempat, untuk penyediaan stok pangan di lapangan.
"Produksi yang dihasilkan semuanya disetorkan ke bulog," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012