Bojonegoro - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Jawa Timur, mengusahakan produksi tanaman tembakau di wilayahnya, baik tembakau Virginia Voor Oogst (VO) dan Jawa, dengan luas 12 ribu hektare lebih semuanya bisa terbeli. Kepala Dishutbun Bojonegoro Akhmad Djupari, Kamis, mengatakan, usaha mendorong semua produksi tembakau di wilayahnya bisa terbeli dilakukan dengan menghubungi sejumlah pengusaha tembakau baik lokal, maupun luar daerah, untuk tetap melakukan pembelian. Tidak terkecuali, lanjutnya, PT Gudang Garam yang tidak melakukan pembelian tembakau, sudah diminta untuk meninjau kebijaksanaannya itu. "Kami masih menunggu kesanggupan PT Gudang Garam melakukan pembelian tembakau," katanya, menegaskan. Ia menjelaskan, pemkab juga mendorong produksi tembakau petani bisa terbeli, dengan menyalurkan dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) sebesar Rp8,64 miliar, baik untuk penguatan modal pengusaha tembakau dan petani. "Pemanfaatan dana cukai tembakau berjalan dengan baik, semua pengusaha memanfaatkan untuk pembelian tembakau," paparnya. Selain itu, lanjutnya, pengusaha tembakau asal Medan, juga sudah mempersiapkan gudang pembelian di sejumlah lokasi yang menjadi sentra penghasil tembakau Virginia VO dan Jawa di wilayahnya. Bahkan, lanjutnya, produksi tembakau yang dihasilkan petani, kualitasnya tidak terlalu bagus, sebab sebagian petani ada yang menanam tanaman tembakau di luar jadwal tanam Mei-Juni. "Kesanggupan pengusaha itu, akan membeli semua produksi tembakau sejelek apapun kualitasnya," katanya, mengungkapkan. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012