"Pendidikan itu tidak berdiri sendiri, yang terpisah dari masyarakat. Pendidikan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, khususnya orang tua sebagai supporting system utama bagi anak-anak untuk menggapai cita-cita masa depannya," kata Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Bondowoso Holifah Nurazizah, SPd, MPd, ketika berbincang dengan ANTARA di Bondowoso, Jumat.

Ia menjelaskan program yang sedang dijalankan oleh sekolah favorit di Bondowoso itu, yakni Golden Future. Pada kegiatan itu, masing-masing siswa, kelas 10, 11, hingga 12 harus menyampaikan materi presentasi mengenai diri serta masa depan emas mereka.

Semua orang tua siswa diundang hadir ke kelas untuk mendengarkan bersama-sama bagaimana si anak menjelaskan apa kelebihan, sekaligus kekurangannya. Kemudian apa mimpi atau cita-citanya di masa mendatang.

Dari pengamatan di Kelas 12 A1, hampir semua siswa, mengakhiri presentasinya dengan menitikkan air mata haru, kemudian menghampiri dan memeluk orang tuanya.

Dari program itu, anak-anak tersadarkan bahwa peran orang tua mereka sangat luar biasa dalam membesarkan si anak.

Tidak lupa, mereka juga berterima kasih kepada guru yang dengan komitmen tinggi sebagai pendidik, telah membuat siswa memiliki sejumlah prestasi, baik akademis maupun non-akademis.

Aisy Nirmala, salah satu siswa, dengan hobi fotografi dan desain, tidak kuasa menahan haru. Dia menghampiri dan memeluk sang ayah, menghaturkan terima kasih seraya permintaan lirih untuk memanjatkan doa demi tergapainya cita-cita.

Dianita Eka Pratiwi, siswa yang menyampaikan materi dengan Bahasa Inggris, dan bercita-cita menjadi dokter, membawa oleh-oleh khusus untuk sang ibu, berupa sebatang coklat.

Tidak seberapa nilai dari coklat itu, tapi menjadi perantara mempertemukan kedekatan jiwa si anak dengan ibunya.

Sementara Radhwa Firstia Ramadani, tampil dengan penuh percaya diri, termasuk saat menyampaikan mimpi masa depannya, yakni ingin menjadi diplomat, hingga mampu berperan besar di forum-forum internasional, seperti di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebagai pribadi, dia telah memiliki modal untuk mampu menjalankan tugas diplomasi, meskipun skalanya masih di ranah kaum remaja, yakni kemampuan berdebat.

Meskipun seringkali menghadapi kenyataan gagal menang, Radhwa tidak pernah berputus asa pada mimpinya.

Ia berkali-kali mengikuti lomba dan berkali-kali pula kalah, namun pada akhirnya, kini ia sudah beberapa kali meraih juara debat, baik tingkat regional, maupun nasional.

Dari jerih payahnya yang pantang menyerah itu, ia tercatat menjadi juara 2 Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Tingkat Nasional 2024, sebagai perwakilan dari Provinsi Jawa Timur.

Gadis muda yang juga aktif di Generasi Berencana (Genre) Bondowoso ini menyampaikan rencana untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, yakni ingin kuliah di jurusan Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta atau di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

Menurut dia, hal terpenting untuk mewujudkan mimpi, seperti apa dia pada 5 tahun mendatang adalah dengan belajar dan terus belajar.

"Saya percaya bahwa mimpi masa depan harus dimulai dari hari ini. Ini bukan hanya tentang saya, tapi tentunya juga semua teman-teman di sekolah ini agar mampu mewujudkan mimpi menjadi kenyataan," katanya.

Di balik kata-kata Radhwa itu terselip pesan kebersamaan yang tertanam dalam jiwa para siswa, bahwa masa depan adalah mimpi bersama yang satu sama lain harus saling mendukung dan saling mendoakan.

Pada kegiatan itu, ada siswa Nur Aisyah, penyuka fotografi dan menulis, menyampaikan kelebihannya sebagai siswa yang juga tertarik pada sejarah dan ilmu alam. Ia bercita-cita menjadi geolog dan akan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Anggia Balqis Putri Ardian, siswa yang memiliki hobi memasak, renang mendengarkan musik, yang bermimpi untuk kuliah di jurusan Teknik Kimia Universitas Brawijaya, menyampaikan kelebihan dirinya dalam mengelola waktu dan keuangan, serta mudah beradaptasi.

Atheya Althafunnisa, menyampaikan kesukaannya pada pelajaran matematika bercita-cita untuk kuliah di kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
 

Kepala SMAN 2 Bondowo Holifah Nurazizah, SPd, MPd, saat menjelaskan kegiatan "Golden Future" di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (22/8/2025). (Masuki M. Astro)


Bagi Holifah, peta jalan yang telah dibuat oleh siswa dalam kegiatan ini akan menjadi pemandu, bukan hanya bagi si siswa, melainkan juga bagi guru dan orang tua untuk mendukung anak-anak mampu menggapai semua mimpinya tersebut.

"Dengan roadmap ini, orang harus tahu apa yang dicita-citakan anaknya, sehingga orang tua juga harus berupaya maksimal, baik dari segi finansial maupun dukungan lainnya. Dengan demikian, anak-anak, ketika di kelas 12 sudah yakin dan mantap untuk mewujudkan cita-citanya," kata kepala sekolah berlatar belakang guru Bahasa Inggris ini.

Holifah memiliki banyak rencana ke depan yang akan diprogramkan, terkait dengan keterlibatan para orang tua dalam menyukseskan pendidikan anak-anaknya, antara lain kegiatan Father's Day yang akan digelar bersamaan dengan Hari Ayah pada 12 November.
 

Suasana depan SMAN 2 Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (22/8/2025). (Masuki M. Astro)


Kegiatan itu diharapkan akan semakin menguatkan ikatan emosional antara orang tua dengan anak, sehingga para siswa SMAN 2 Bondowoso betul-betul memiliki mental kuat untuk menerima amanah besar mengisi kemerdekaan, menggantikan peran generasi masa kini yang nantinya sudah menyelesaikan tugas, sesuai bidangnya masing-masing.

Sementara itu, Asyik Sulaiman, MPd, salah satu orang tua siswa mengaku sangat mengapresiasi dari kegiatan sekolah tersebut, karena mampu menjembatani antara siswa dengan orang tua.

Kegiatan ini membiasakan anak berani berbicara di depan umum, dan didengar oleh semua orang tua lainnya.

"Sebagai orang tua, kami merasakan, curhat anak terhadap orang tua itu terbatas, tapi dengan kegiatan ini, anak lebih leluasa menyampaikan isi curhatannya, terutama mengenai cita-cita masa depannya," kata Asyik, orang tua dari siswa Razwa, yang juga Kepala SMKN 1 Bondowoso ini.

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025