Bojonegoro - Puluhan pedagang makanan Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), berjualan di sekitar lokasi Bendung Gerak Bengawan Solo, sejak sebulan terakhir, melayani pembeli wisatawan domestik (wisdom) yang berdatangan ke lokasi setempat. Seorang penjual bakso asal Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu, Lugito (32), Rabu, mengatakan, para pedagang makanan yang menempati lokasi Bendung Gerak Bengawan Solo, baik di kanan atau kiri sungai, tertarik berjualan setelah melihat pengunjung yang datang ke lokasi bendung gerak meningkat, selama Ramadhan. Pengunjung yang datang ke lokasi bendung, lanjutnya, tidak hanya lokal Bojonegoro, namun juga dari luar daerah, seperti Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan, yang ingin melihat panorama di kawasan setempat. "Warga berjualan di lokasi ini tidak dilarang petugas pengelola bendung," kata Lugito, dibenarkan pedagang mie Satonah (45), asal Desa Padang, Kecamatan Trucuk, yang warungnya di sebelah warung Lugito. Baik Lugito, juga Satonah, mengaku, pedagang yang berjualan di lokasi bendung gerak, tidak hanya yang menetap dengan mendirikan tenda, namun ada juga pedagang keliling yang membawa kendaraan bermotor roda dua atau sepeda kayuh. "Pengunjung ramai kalau hari libur Minggu, termasuk selama Hari Raya Idul Fitri lokasi ini dipenuhi pengunjung," jelas Satonah, menegaskan. Ditanya omzet penjualan dagangannya, Lugito mengaku, berjualan di lokasi Bendung Gerak Bengawan Solo, lebih menguntungkan dibandingkan harus berjualan berkeliling kampung. "Dengan menetap begini tenaga yang dikeluarkan lebih ringan, dibandingkan harus berjualan keliling kampung," ungkapnya. Para pedagang, berbagai aneka makanan di lokasi setempat, mulai berjualan, sejak pagi hari dan tutup pada malam hari, bergantung situasi pengunjung. Lugito dan Satonah, menyatakan, kemungkinan para pedagang harus berhenti berjualan, kalau musim hujan yang mengakibatkan Bengawan Solo, airnya meluap, menggenangi kawasan lokasi para pedagang. "Lokasi ini kemungkinan besar tergenang banjir," ujarnya. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012