Bojonegoro - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mencanangkan pengembangan tenaman tebu yang ditanam dengan sistem "bud chips" atau teknik pembibitan dengan mata tebu guna mendukung swasembada gula nasional pada 2014. Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Achmad Djupari, Jumat, mengatakan, tanaman tebu di Bojonegoro saat ini seluas 1.068 hektare dan ditargetkan pada 2014 bisa mencapai 2.500 hektare. Untuk mencapai target luas tanaman tebu di Bojonegoro itu akan dilakukan dengan sistem bud chips bekerja sama dengan PTPN X Surabaya. "Tanaman tebu seluas 1.068 hektare, hanya seluas 10 hektare, merupakan tanaman tebu yang ditanam dengan sistem bud chips. Lainnya masih tradisional ditanam dengan sistem bagal," katanya mengungkapkan. Menurut dia, Direktur PTPN X Surabaya Subiyono menjanjikan akan mendirikan pabrik gula di Bojonegoro yang akan menampung tanaman tebu petani Bojonegoro dan Tuban, dengan catatan luas tanaman tebu di dua kabupaten bisa mencapai 5.000 hektare. Janji itu, katanya, disampaikan dalam panen perdana tanaman tebu sistem bud chips di Desa Kendung, Kecamatan Kedungadem, dua hari lalu. Ia menyebutkan, tanaman tebu di Tuban, saat ini seluas 1.000 hektare, sehingga kalau ditambah dengan luas tanaman tebu di Bojonegoro seluas 1.068 hektare, untuk mengejar target tanaman tebu seluas 5.000 hektare, di dua kabupaten itu, tidaklah sulit. "Kami optimistis dengan sistem bud chips, petani akan tertarik menanam tebu. Apalagi, di Bojonegoro sekarang ini ada lahan kering seluas 16 ribu hektare yang cocok ditanami tanaman tebu," katanya, dengan nada mantap. Ia menjelaskan, keunggulan tanaman tebu dengan sistem bud chips di antaranya, produksinya bisa mencapai 170 kuintal/hektare, sebab tanaman tebu yang ditanam, bisa beranak lebih dari 15 pohon. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012