Jember - Para tokoh agama dan pimpinan pemerintah di Jember, Jatim, Kamis menggelar dialog guna mengantisipasi agar tidak terjadi kasus kekerasan seperti yang menimpa kelompok Syiah di Sampang, Madura. Pertemuan yang digelar di Kantor DPRD Jember itu antara lain dihadiri Kapolres AKBP Jayadi, Komisi D DPRD, Ketua MUI Jember Halim Subahar, unsur Kodim, kejaksaan, pejabat pemkab dan Habi Ali Al Habsyi yang selama ini ditengarai banyak menyebarkan ajaran Syiah, khususnya di wilayah Puger. Wakil Ketua DPRD Jember Miftahul Ulum yang juga pembina Komisi D DPRD Jember menjelaskan, dalam pertemuan kali ini semua pihak mempunyai misi yang sama yaitu untuk ketentraman dan keamanan seluruh wilayah Jember. "Sehingga tidak perlu adanya persengketaan lagi. Apalagi Habib Ali yang juga hadir ingin agar cap Syiah terhadap dirinya dihilangkan. Selanjutnya, perdamaian itu akan difasilitasi oleh Bakesbangpol Linmas Pemkab Jember," katanya. Ia mengemukakan bahwa pihaknya merekomendasikan dibentuknya tim untuk merumuskan kembali hubungan yang baik masyarakat di Puger, Jember, setelah sebelumnya terjadi permasalahan, terkait ajaran agama itu. Menurut dia, tim tersebut akan berasal dari Bakesbangpol Linmas Pemkab Jember, MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kemenag Jember. "Tim ini akan merumuskan strategi perbaikan hubungan masyarakat di Puger dan klarifikasi aliran Syiah yang tokohnya sudah menyatakan kembali pada ajaran ahlussunah waljamaah," katanya. Ulum menegaskan bahwa hal itu dapat menjadi jalan keluar dari konflik tanpa adanya kekerasan. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012