Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mendukung pembangunan dua bendung penampung air yaitu Bendung Gerak Karangnongko Bengawan Solo dan Bendung Gonseng di Kecamatan Temayang, sebagai penyedia air pertanian di wilayah setempat. Bupati Bojonegoro Suyoto, Jumat, mengatakan, dukungan merealisasikan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko itu, sudah disampaikan kepada Menteri PU, beberapa waktu lalu. Dukungan lainnya, lanjutnya, berupa pembangunan Bendungan Gonseng di Kecamatan Temayang, yang berfungsi mencukupi kebutuhan air irigasi pertanian di wilayah timur. "Pemkab siap mengalokasikan anggaran untuk pembebasan tanah lokasi Bendung Gerak Karangnongko," katanya, mengungkapkan. Berapa besarnya dana yang dibutuhkan, ia mengaku, belum bisa menyebutkan, karena masih belum tahu detail rinci Bendung Gerak Karangnongko. "Yang jelas Bendung Karangnongko daya tampung airnya lebih besar dibandingkan dengan Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Padang Kecamatan Trucuk," katanya, menjelaskan. Ia menjelaskan, usaha meningkatkan produksi tanaman padi yang paling realistis yakni membangun tampungan air, sehingga lahan tadah hujan yang biasanya hanya panen sekali, bisa panen tanaman padi dua atau tiga kali, ketika kebutuhan air tercukupi. "Di Bojonegoro masih ada sekitar 40 hektare lahan tadah hujan yang bisa dikembangkan menjadi lahan irigasi teknis," ucapnya, menegaskan. Dari keterangan yang diperoleh, pada awal tahun 2009 tahapan sosialisasi AMDAL pembangunan bendung gerak Karangnongko dilakukan. Lokasi bendung gerak Karangnongko di Desa Ngrawoh, Kecamatan Kradenan, Blora, Jateng dan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012