Bojonegoro - Sekitar 75 persen dari 962 calon haji (calhaj) Bojonegoro sudah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) sebesar 3.768 dolar Amerika Serikat. Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro Abdul Wahib, Senin, mengatakan, proses pembayaran BPIH calhaj yang dibuka sejak 26 Juli hingga sekarang ini, masih terus berjalan, untuk membayar kekurangan uang titipan yang sudah disetorkan sebesar Rp20 juta. Namun, lanjutnya, besarnya pembayaran kekurangan BPIH di bank masing-masing calhaj mendaftar, tidak sama bergantung nilai dolar saat melunasi BPIH. "Besarnya kekurangannya tidak tentu bergantung nilai dolar, tapi pada awal besarnya BPIH 3.768 dolar Amerika Serikat," katanya, menjelaskan. Ia optimistis, calhaj yang saat ini masih belum melunasi BPIH mampu melunasi kekurangannya itu, hingga batas yang ditentukan terakhir pada 31 Agustus. "Kalau ada yang tidak bisa melunasi BPIH, biasanya jumlahnya minim," ujarnya. Menurut dia, kalau ada calhaj yang tidak mampu melunasi BPIH, tetap tidak bisa langsung diganti calhaj yang sudah masuk daftar tunggu. Namun, lanjutnya, jumlah calhaj yang tidak mampu melunasi BPIH akan dihimpun Kementerian Agama Pusat, untuk selanjutnya dibagikan kepada daerah lagi. "Kalau tahun lalu Bojonegoro memperoleh tambahan kuota 30 calhaj," jelasnya. Berapa tambahan kuota calhaj tahun ini, ia mengaku, belum tahu, tapi diperkirakan jumlahnya tidak berbeda dengan jumlah tambahan kuota calhaj tahun lalu. Sebelum itu, Kasi Gara Haji dan Umrah Kemenag, Wakhid Priyono, menjelaskan, jumlah calhaj tahun ini, menurun dibandingkan dengan kuota haji tahun lalu sebanyak 1.200 orang lebih. Penurunan itu, katanya memberikan alasan, disebabkan Bojonegoro diterjang banjir luapan Bengawan Solo yang cukup besar pada awal tahun 2008, sehingga masyarakat minim yang mendaftar. "Tapi kalau sekarang mendaftar, kemungkinan baru bisa berangkat pada 2024," ucap Abdul Wahib, menambahkan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012