Surabaya - Perusahaan Gas Negara (PGN) siap memenuhi peningkatan permintaan gas oleh masyarakat di Jawa Timur selama Ramadhan maupun Lebaran 1433 Hijriah karena ketersediaan pasokannya aman. Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Hendi Prio Santoso, di Surabaya, Rabu, menyatakan optimistis bisa memenuhi permintaan masyarakat yang selama Ramadhan hingga Lebaran 1433 Hijriah konsumsinya diperkirakan naik sekitar 10-25 persen dibandingkan kondisi normal. "Namun, saat ini permintaan gas masyarakat di Jatim stabil atau mencapai 150 MMSCFD," ujarnya, ditemui usai Safari Ramadhan PGN SBU Distribusi Wilayah II. Menurut dia, keyakinan tersebut ditunjang oleh upayanya menambah infrastruktur berupa jaringan gas di wilayah kerjanya baik ke arah selatan dan barat. "Memang pada lebaran seperti sekarang, konsumsi masyarakat naik terutama industri yang bergerak di sektor makanan sedangkan industri lain ada potensi turun," katanya. Mengenai pemberlakuan harga gas di Jatim, tambah dia, sampai sekarang di provinsi ketentuannya tetap seperti normal meskipun daerah lain ada yang merevisi harga komoditas tersebut. "Untuk penetapan harga, kami serahkan kepada masing-masing daerah," katanya. Untuk di Jatim, kata dia, selama ini harga gas berlaku senilai 8,75 dolar Amerika Serikat per MMSCFD. Apalagi, hitungan harga gas memang ditentukan sesuai biaya yang dikeluarkan tiap daerah. "Harga gas di Jatim lebih murah dibandingkan di Sumatera Utara karena biaya operasional di Jatim lebih rendah daripada di Sumut," katanya. Dengan kondisi tersebut, kata dia, sampai akhir tahun 2012 tidak ada kenaikan harga di Jatim. Sementara itu, kini pencapaian jumlah pelanggan gas di Jatim meliputi 12.500 pelanggan dari kalangan rumah tangga dan 369 pelanggan industri besar. "Terkait Safari Ramadhan 1433 Hijriah, kami memberikan bingkisan kepada anak yatim dan dhuafa kepada 46 panti asuhan dengan 1.455 anak yang terdapat di wilayah operasi SBU II yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan. Paket itu berupa tas sekolah, sajadah, sarung/mukena, dan uang tunai," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012