Trenggalek - Kerusakan infrastruktur jalan raya di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mempengaruhi perbedaan harga sejumlah bahan kebutuhan rumah tangga, khususnya sembako di daerah tersebut. "Kerusakan infrastruktur jalan mau tidak mau menyebabkan biaya angkut barang menjadi meningkat, dan itu menjadi salah satu faktor penentu harga kebutuhan di sini relatif lebih tinggi dibanding daerah lain," ucap salah seorang tokoh pemuda di Kecamatan Munjungan, Hanik Mashadi, Sabtu. Ia mencontohkan kerusakan infrastruktur jalan menyebabkan harga jual cengkih di Kecamatan Munjungan selalu lebih rendah di banding daerah-daerah lain, termasuk dengan Kecamatan Panggul yang sama-sama berada di kawasan pesisir selatan Kabupaten Trenggalek. "Padahal sebenarnya jarak Panggul-Trenggalek lebih jauh dibanding Munjungan-Trenggalek. Nyatanya, harga cengkih di sana masih lebih tinggi, di Munjungan cengkih basah diharga sekitar Rp26.000/kilogram tapi di Panggul bisa mencapai Rp27.000/kilogram," ungkapnya. Hal serupa terjadi pada komoditas sembako, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, jagung, kedelai, serta enaka kebutuha rumah tangga lain. Meski selisih per kilogram atau per liternya tidak terpaut jauh, yakni antara Rp500-Rp2.000 per kilogram/liter masing-masing produk, namun hal itu tetap dirasa kian membebani ekonomi masyarakat setempat. "Mau bagaimana lagi, kondisinya memang begitu. Kami hanya berharap agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti sekaligus merespon keluhan warga Munjungan soal kondisi infrastruktur jalan Kampak-Munjungan yang selama ini rusak," ujar Nurhadi, warga Munjungan lainnya. Tingginya ongkos angkut barang maupun orang di Kecamatan Munjungan tergambar dari biaya angkutan yang dikenakan untuk sekali perjalanan, baik dari Munjungan menuju Kampak/Trenggalek ataupun sebaliknya. Warga Munjungan harus rela merogoh kocek minimal Rp15.000 untuk sekali perjalanan dari daerah mereka menuju Kecamatan Kampak yang ada di sebelahnya. Sementara untuk satu kali perjalanan menuju pusat Kota Trenggalek, setiap penumpang dikenai biaya sebesar Rp20.000. Ongkos angkut barang dikenakan tarif bervariasi, bergantung pada volume dan ukuran barang. "Ya kalau memakan tempat biasanya dikenai sesuai harga penumpang atau di atasnya," kata Pardi, sopir MPU Trenggalek-Munjungan. Kerusakan infrastruktur jalan kabupaten antara Kecamatan Kampak-Munjungan konon telah terjadi selama tiga tahun lebih. Selain memang fisik aspalnya sudah tua, berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi hampirs aban tahun menyebabkan kerusakan demi kerusakan terus terjadi. Warga Munjungan telah berulangkali memprotes kondisi infrastruktur tersebut ke pemerintah daerah setempat, namun sampai saat ini belum kunjung diperbaiki.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012