Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta Dinas Pendidikan Sumenep melakukan klarifikasi kepada Pesantren An-Nuqayah 2, Guluk-Guluk, Sumenep, tentang kasus lulusannya yang tidak diterima mendaftar sebagai anggota Polri. "Dinas Pendidikan setempat harus segera klarifikasi untuk mencari solusi. Ini agar kesimpangsiuran yang terjadi selama ini terjawab. Kalau sudah ada titik temu, pasti polisi bersikap," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko terkait persoalan ini. Polisi tidak bisa berbuat banyak karena merujuk aturan disebutkan bahwa lulusan SMA sederajat yang diakui Dinas Pendidikan bisa mendaftar. "Pedoman ini ditetapkan Mabes Polri. Dalam kasus ini saya melihat permasalahannya ijazah An-Nuqayah tidak diakui Dinas Pendidikan. Inikan yang harus diluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi ke depan," tutur mantan Ketua Umum GP Ansor tersebut. Dalam kasus ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjanji akan memfasilitasi semua pihak dan bersama menyelesaikan masalah. Ke depan, pihaknya berharap Madrasah segera diakreditasi dan disetarakan dengan pendidikan umum. "Jangan sampai sekolah di dalam negeri, tapi ijazahnya tidak diakui dan tidak bisa digunakan bekerja. Ini tentu sangat ironis. Semoga kasus ini bisa dijadikan bahan evaluasi bersama, khususnya Kementerian Agama, agar ke depan tidak terjadi lagi," kata Gus Ipul yang juga salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu. "Kasus ini merupakan representasi situasi dunia pendidikan antara pesantren dengan umum yang belum memiliki jalan keluar. Harus ada perubahan dan jangan dibiarkan saja," ucap dia menambahkan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012