Tulungagung - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis, secara resmi menutup Lokalisasi Kaliwungu dan Ngujang dari seluruh aktivitas prostitusi, dan menyerahkan bantuan permodalan ke 351 wanita binaan untuk usaha mandiri di tempat asal masing-masing.
Seremoni penutupan dilakukan di Lokalisasi Ngujang, sekitar pukul 12.00 WIB dan dihadiri Dirjen Rehabilitasi Tunasusila, Kementrian Sosial, Dinas Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jatim, serta seluruh pejabat SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di daerah tersebut.
"Saya tidak menyatakan ini sebagai penutupan, karena memang tidak pernah ada aturan yang menyebut tempat ini diberi izin pembukaan," kata Bupati Heru Tjahjono, usai memberikan sambutan pemulangan 154 pekerja seks komersil (PSK) di Lokalisasi Ngujang.
Meski tak mau diistilahkan sebagai penutupan, Heru memastikan para PSK di Lokalisasi Ngujang maupun Kaliwungu tidak akan pernah kembali lagi ke daerah tersebut.
Hal itu sesuai komitmen kebijakan Pemprov Jatim untuk menghapus seluruh tempat/area prostitusi, maksimal hingga 2013. Sebelumnya, penutupan kompleks pelacuran juga telah dilakukan di Kabupaten Blitar serta beberapa daerah lain.
Serangkaian program pelatihan kewirausahaan mandiri telah dilakukan masing-masing pemerintah daerah, bekerja sama dengan Pemprov Jatim, untuk para PSK.
Hasilnya, meski tidak seratus persen mencapai sasaran maksimal, Dinsoskesra Provinsi Jatim mengklaim rata-rata para wanita binaan menyatakan kesanggupan untuk pulang dan berwira usaha di daerah masing-masing.
Semangat itu setidaknya bterlihat saat digelarnya seremoni pemulangan 154 PSK di Lokalisasi Ngujang, maupun 197 PSK di Lokalisasi Kaliwungu.
Mereka terdengar antusias menyambut setiap imbauan Bupati Heru Tjahjono maupun Dirjen Rehabilitasi Tunasusila, Soni W Manalu untuk pulang ke daerah masing-masing dan berwirausaha mandiri.
Para wanita binaan ini bahkan kompak mengatakan 'siap' saat ditanya kesanggupannya untuk tidak lagi bekerja sebagai pelayan/penjaja seks komersil sebagaimana selama ini mereka geluti. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012