Oleh Asmaul Chusna Kediri - Ribuan warga Kediri, Jawa Timur, memadati areal Lapangan Tirtoyoso, Kediri, menyaksikan konser langsung grup musik KLa Project. Grup musik yang digawangi oleh Katon Bagaskara (vokal), Romulo Radjadin atau Lilo (gitar), dan Adi Adrian (keyboard), ini mengajak kembali warga Kediri, dengan romansa lagu-lagu masa lalu yang memukau dalam konser yang digelar pada Selasa (17/7) malam. Konser yang diselenggarakan di lapangan tertuba itu dibuka dengan suara lengkingan saksofon yang dibawakan oleh Arie Kurniawan alias Wawan. Suara lengkingan yang mendayu itu menjadi intro lagu "Terpuruk Ku Di Sini". Begitu Saksofon berhenti, Katon melantunkan lagu bertajuk "Ungu" yang dirilis pada 1994 itu. Lagu itu tuntas, langsung bersambung dengan lagu lainnya. Sambil mengajak penonton untuk berbicara dan mengenang lagu-lagu romansa KLa Project, Katon mengungkapkan kebanggaannya bisa tampil di lapangan terbuka. "Kla sudah lama ingin tampil di lapangan terbuka, ini adalah salah satu impian. Di Kediri, KLa bisa tampil dan menyapa penonton. Kami membawa kebahagiaan, 'Menjemput Impian'," kata Katon di sela-sela membawakan lagu dalam album Sintesa (1998) dan KLasik (2000) itu. Penonton sangat antusias dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh grup musik itu. Mereka tidak segan segan berdiri, bernyanyi bersama melantunkan tembang dan nostalgia. Bahkan, sejumlah muspida Kota Kediri seperti Wali Kota Kediri Samsul Ashar serta Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga tak sungkan berdiri ikut bernyanyi bersama. Gesekan biola yang dibawakan oleh Ava turut menambah kesan melodis dalam lagu-lagu yang dibawakan oleh Katon. Bahkan, sejumlah penonton mulai merangsek ingin mendekat ke panggung, dan bisa mengambil foto para personel grup musik ini. Tak ayal, petugas pun juga cukup kerepotan, hingga terpaksa dengan tegas meminta penonton yang mendekat untuk kembali santai, kembali duduk dengan tertib. Katon mengaduk-aduk emosi para penggemarnya dengan lagu yang penuh hayatan. Ia menyapa dengan lagu yang bernada puitis dan melankolis. Dengan judul "Semoga", lagu itu membuat penonton terhanyut. Ava kembali unjuk kebolehan dengan gesekan biolanya, mengiringi lagu "Semoga" itu. Penonton kembali terhipnotis ketika Lilo, memainkan gitarnya. Jemarinya dengan lincah memetik senar-senar dan menghasilkan melodi yang indah. Saat itu, ia mengatakan sangat senang bisa kembali bergabung dengan grup musik ini setelah sempat berpisah. Dengan apik, ia membawakan lagu dengan judul "Meski Tlah Jauh", yang mengisahkan tentang proses kerinduannya untuk bermusik dan kembali bergabung dengan KLa Project. Penonton terhanyut dengan lirik lagu yang memesona itu. "Lagu ini membawa saya kembali dengan KLa, waluapun jauh, tapi tetap kembali," tuturnya di sela-sela menyanyi. Para penonton tambah histeris ketika Katon sempat turun dari panggung menyapa para penggarmanya, bahkan sampai ke depan panggung, tempat para penonton yang berdiri di luar pagar. Mendapat kawalan ketat, ia dengan masih suara mendayu membawakan lagu-lagunya. Kembali lagi, suara lengkingan biola dari Ava membahana. Digabung dengan suara drum yang dibawakan oleh Hari, suara "backing vokal" Nina, mampu membuat terhanyut. Dentuman suara gitar mengiringi lagu monumental "Yogyakarta". Lagu dari album kedua bertajuk "Kedua" yang diluncurkan pada 1991, membuat penonton histeris. Dua layar besar yang sengaja dipasang di panggung tidak membuat animo penonton yang duduk di depan panggung tenang. Mereka tetap berdiri, ikut bernanyi sampai lagu habis. Di akhir konser, Katon membawakan lagu romantis dengan judul "Tak Bisa Ke Lain Hati". Lagu yang diambil dari album bertajuk "Pasir Putih" yang diluncurkan pada 1993, itu menjadi pemungkas kerinduan Kla Project. Katon berharap, Kla Project terus bisa bermain dalam pentas musik Indonesia sampai 10 tahun ke depan. Seluruh lagu-lagunya bisa dinikmati dan selalu dikenang. Selain itu, seluruh karya-karya dari KLa Project juga bisa menjadi inspirasi. "Semoga karya-karya Kla Project menjadi inspirasi dan mohon doa restunya agar terus bisa pentas sampai 10 tahun lagu," ucap Katon dengan diiringi suara riuh dari para penggemarnya. Wali Kota Kediri Samsul Ashar yang hadir dalam kesempatan itu mengaku sangat senang grup musik ini bisa konser di Kediri. Ia berharap, masyarakat bisa terhibur dan grup musik ini bisa menjadi contoh apik untuk menghadirkan karya seni musik untuk masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memeriahkan peringatan ulang tahun yang ke-1.133 Kota Kediri. "Kami sengaja mengundang Kla Project untuk memeriahkan ulang tahun. Kami ingin memberikan hiburan pada masyarakat," papar Samsul. Di akhir pentas, seluruh muspida termasuk Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan sejumlah pejabat lainnya naik ke atas panggung. Mereka bersama-sama bergandengan bersama mengikuti iringan lagu penutup, sebelum akhirnya ikut turun ketika lagu selesai dibawakan. KLa Project rencannya akan menggelar Konser "KLakustik" pada Oktober 2012 yang rencananya berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Sekitar 16 tahun yang lalu tepatnya 11 Maret 1996, grup musik ini pernah menggelar konser KLakustik di Jakarta, yang diklaim telah menuai keberhasilan dan bahkan sempat dibuatkan album "live" dalam kemasan VCD. Dengan itu, para personel Kla Project ingin kembali mengulang romansa masa lalu dengan menggelar konser. Kegiatan itu rencananya sekaligus menjadi perayaan ulang tahun KLa Project. Terlebih lagi, sempat putus dengan gitaris Lilo membuat grup musik ini juga ingin mengulang memori. Namun, Anastasia Dinda, salah seorang di manajemen KLa Projecet enggan untuk berkomentar banyak tentang rencana konser. Ia hanya mengiyakan, jika KLa Project akan menggelar konser tahun ini. "Kalau tidak ada halangan, kami akan menggelar konser KLakustik akhir tahun ini," katanya singkat. Grup musik yang dibentuk pada 1988 ini menorehkan banyak album dan prestasi. Pada 1989 grup musik ini meluncurkan hits "Rentang Asmara", "Tentang Kita", "Waktu Tersisa", dan "Laguku". Lalu pada 1991, KLa meluncurkan album keduanya bertajuk "Kedua" di mana terdapat lagu monumental "Yogyakarta". Sementara album ketiga (Pasir Putih - 1992) mereka sempat mencetak hits dengan lagu "Tak Bisa Ke Lain Hati" dan "Belahan Jiwa". Setelah peluncuran album ketiga, Ari Burhani keluar dan beralih peran sebagai manajer band. KLa kemudian berjalan dengan formasi tiga orang dan mengeluarkan dua album, Ungu (1994) dan V (1995). Pada 1996, KLa Project menggelar konser akustik akbar bertajuk "KLakustik" yang melibatkan musisi pendukung seperti Hendri Lamiri (Violin), Budi Haryono (Drums), dan sejumlah artis lainnya. Pada Maret 2001, giliran Lilo yang keluar dari band ini. Namun KLa tetap berjalan terus, walaupun hanya menyisakan dua personelanya, Katon dan Adi. Kemudian pada 2003, KLa memutuskan untuk menambah tiga orang personel baru, yaitu Erwin Prasetya, Yoel Vai dan Hari Goro. Nama mereka pun sempat berubah menjadi NuKLa dan mengeluarkan satu album pada 2004 yang bertajuk "New Chapter" dengan single "Izinkan Ku Memuja". Pada 2006, Erwin Prasetya memutuskan untuk keluar dari NuKLa karena perbedaan visi. Tak lama setelah itu, Katon Bagaskara menyatakan bahwa NuKLa berganti nama kembali menjadi KLa Project. Salah satu alasannya adalah sulitnya mengubah citra KLa yang lama menjadi baru. 5 Oktober 2011 (berawal dari kembalinya Katon Bagaskara, LiLo dan Adi Adrian dalam KLa Project) membuat album "Exellentia", dengan dasar menggugah keinginan publik untuk mendengar lagu-lagu hits KLa Project yang dirilis mulai 1989 hingga sembilan album sebelumnya. Peluncuran ini menarik minat sejumlah penyanyi di luar KLa Project dalam mengapresiasikan musikalitas mereka masing-masing. Hal ini mendorong KLa Corporation menyusun sebuah "repertoire" dalam album baru yang diluncurkan di pasar pada 2011 bertajuk "Tribute To KLa Project". Sifa, salah seorang penonton dalam konser itu mengaku sangat senang. Ia memang suka lagu-lagu yang dibawakan oleh penyanyi maupun grup band lawas, seperti grup musik KLa Project ini. "Sudah lama tidak menonton konser KLa Project, rasanya puas," kata Sifa sambil tersenyum.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012