Ngawi - Ratusan fosil binatang dan tumbuhan purba yang ditemukan dan menjadi koleksi Museum Trinil di Dusun Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, belum diteliti dan teridentifikasi.
Juru Pelihara Museum Trinil Ngawi, Catur Hari Gumono, Jumat, mengatakan, dari sekitar 1.500 fosil koleksi Museum Trinil, baru sekitar 1.000 fosil yang sudah diteliti dan teridentifikasi.
"Sisanya masih disimpan di gudang yang sekaligus menjadi kantor Museum Trinil. Fosil-fosil tersebut sebagian belum diapa-apakan sejak ditemukan. Penemuan terbaru ditemukan oleh warga desa sekitar pada bulan Mei lalu," ujar Catur.
Menurut dia, hal yang membuat belum ditelitinya ratusan fosil tersebut karena keterbatasan tenaga ahli yang ada di museum setempat.
Sejak berdiri pada tahun 1991, Museum Trinil tidak mempunyai tenaga konservasi ataupun arkeolog yang bisa meneliti setiap fosil yang ditemukan. Selama ini, tenaga konservasi atau arkeolog tersebut terkadang didatangkan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto.
"Kalau ada fosil baru, biasanya kami mengundang dari Trowulan. Tetapi, tidak setiap ada temuan kami undang tenaga konservasi dari BPCB Trowulan," kata Catur.
Alhasil, fosil-fosil tersebut hanya dibersihkan oleh tenaga biasa seperti dirinya yang tidak mengerti cara-cara konservasi. Bahkan, karena banyaknya fosil dan minimnya tenaga ahli, fosil-fosil tersebut hanya diletakkan di lantai kantor museum.
Padahal, fosil-fosil tersebut merupakan benda sejarah yang bernilai tinggi. Di lantai kantor sekaligus gudang tersebut, antara lain ada fosil gajah purba, kerbau purba, dan masih banyak lagi. Sudah seharusnya ada perlakuan khusus untuk merawat fosil-fosil itu. Ruangan penyimpanan fosil juga harus dibuat khusus.
Selain tidak adanya tenaga ahli, belum ditelitinya temuan fosil tersebut juga karena minimnya alat kerja yang ada di museum setempat. Museum Trinil tidak memiliki komputer yang dapat menunjang pencatatan arsip koleksi yang dimiliki.
"Selama ini kami bekerja dengan manual. Sebelumnya sudah meminta ke BPCB Trowulan untuk pengadaan komputer, namun tidak ada realisasinya sampai sekarang," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012