Situbondo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbondo, Jatim, mengantisipasi ancaman longsoran batu sebesar bus di Desa Kotakan yang dikhawatirkan menimpa sekitar 22 rumah di bawahnya. "Batu sebesar bus itu sangat berbahaya karena berada di atas ketinggian 100 meter dengan kemiringan sekitar 10 derajat di atas perumahan warga," kata Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin, Rabu. Di perumahan yang merupakan relokasi warga korban banjir 2002 itu terjadi longsoran batu sebesar bus mini yang menimpa dua rumah warga, Jumat (6/7) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, meskipun sua rumah warga rusak berat. "Untuk mengantisipasi agar batu sebesar bus yang masih menggantung di atas bukit itu tidak jatuh, kami akan lakukan langkah dengan menghancurkan batu itu sedikit demi sedikit," kata Zainul Arifin. Ia mengemukakan dengan cara seperti itu, maka warga yang tinggal di bawah bisa selamat dari ancaman longsor. Selain itu, bongkahan-bongkahan batu tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai keperluan. "Secepatnya kami lakukan itu dengan melibatkan warga di bawah bukit itu. Kami sudah memperhitungkan, dengan dipecahkan sedikit demi sedikit, maka batu itu tidak akan jatuh ke bawah," katanya. Menurut dia, hingga kini belum diketahui pasti penyebab longsornya batu ukuran besar itu hingga menimpa rumah warga. Pihaknya hanya berharap agar warga selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan. Mengenai bantuan untuk korban yang rumahnya tertimpa longsoran batu, BPBD Situbondo sudah mengirimkan sembako, dan dinas sosial setempat juga sudah mengirimkan bantuan. "Pokoknya berbagai kebutuhan korban itu kami penuhi, khususnya untuk keperluan makan," katanya. (*) Foto;luminareminus.wordpress.com

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012