Bangkalan - Bupati Bangkalan, Fuad Amin Imron mengancam akan memecat dengan tidak hormat kepala sekolah yang ketahuan melakukan pungutan liar pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2012 ini. "Kami tidak ingin mendengar ada istilah 'jual beli kursi' pada penerimaan siswa baru kali ini. Dan jika ada yang terbukti melakukan pungutan, maka kepala sekolahnya akan kami pecat," kata Fuad Amin kepada wartawan di Bangkalan, Rabu. Fuad Amin mengatakan pola penerimaan siswa baru di Bangkalan harus bersih dari praktik suap, karena hal itu akan menutup akses bagi siswa berprestasi. "Kami telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan Bangkalan, agar pola rekrutmen PPDB berlangsung bersih, transparan dan bebas dari praktik suap," katanya menambahkan. Fuad juga menjelaskan dirinya juga telah meminta agar Disdik melakukan pengawasan ekstra ketat saat tes penerimaan siswa baru berlangsung dengan baik, tanpa adanya praktik perjokian. Tidak hanya itu saja, Fuad juga meminta agar pihak sekolah tidak menarik sumbangan uang pembangunan yang terlalu memberatkan beban orang tua siswa sebagaimana banyak dikeluhkan pada PPDB 2011. Jika pihak sekolah terpaksa harus menarik sumbangan uang pembangunan, menurutnya hal itu jangan sampai membuat siswa miskin berprestasi gagal masuk sekolah karena alasan tidak memiliki cukup uang. Sebelumnya Kepala Disdik Bangkalan Moh Muhni mengemukakan pihaknya telah menurunkan ketentuan sumbangan uang pembangunan pada PPDB 2012 ini sebesar Rp3 juta. Ia menjelaskan pada PPDB 2011-2012 sumbangan uang pembangunan sebesar Rp5 juta, namun pada PPDB 2012-2013 kali ini maksimal hanya Rp2 juta per siswa. "Sumbangan uang pembangunan ini tidak bersifat mengikat. Artinya bagi siswa yang tidak mampu akan kami beri keringanan membayar sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki," kata Muhni menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012