Jombang - Enam orang karyawan SPBU Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, karena diduga menderita keracunan.
Trianto Subagio (27), salah seorang korban, Senin, mengaku kejadian itu berawal saat ia dengan sembilan rekannya yang bekerja di SPBU itu diminta untuk minum air oleh pemilik SPBU. Pemilik SPBU mengaku kehilangan uang dan meminta dukun untuk mencari tahu pencuri dengan media air.
"Ada uang yang hilang sebesar Rp16 juta di kantor dan kami tidak tahu siapa yang mengambil. Lalu, ia memanggil 'orang pintar' dan meminta kami untuk minum satu persatu," kata pria yang akrab disapa Antok ini, mengungkapkan.
Ia mengaku minum air itu pada Sabtu (16/6) sekitar pukul 14.00 WIB di ruang atas bersama dengan sembilan rekannya. Ia minum dua cangkir air. Awalnya, ia merasa sehat, tapi sekitar 30 menit kemudian ia merasa mual, bahkan hampir pingsan.
Ia sempat diberikan air kelapa muda sampai susu murni dan berhasil muntah, tapi kondisinya masih lemah hingga terpaksa dilarikan puskesmas dekat rumah. Tapi, karena peralatan yang minim, akhirnya dirujuk ke rumah sakit.
Hal demikian rupanya juga dialami oleh sembilan rekannya yang ikut minum air tersebut. Namun, hanya enam yang dirawat di rumah sakit, sementara rekannya yang lain kondisinya hanya rawat jalan.
Selain Antok, rekannya lain yang dirawat adalah Pipin Indra Arista (23), Bagus Kuriadi (29), Anang Susanto (28), Frenky Aris Wijaya (23), serta Heri. Mereka adalah warga Dusun Kedungasem, Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Kondisi tubuh mereka juga sama seperti Antok, lemah yang disertai dengan mual.
Antok mengaku memang tidak mengetahui tentang masalah uang tersebut. Pemilik SPBU Yohanes (30) menduga uang itu dibawa oleh anak buahnya, sehingga tega berbuat nekat dengan memberi minuman yang diduga dicampur dengan racun tersebut kepada anak buahnya.
Antok menduga air yang diberikan itu memang dicampur racun, karena saat hendak minum di meja terdapat air dengan warna yang mencurigakan, di antaranya berwarna bening, keruh, serta sebuah botol yang bertuliskan HCL (asam klorida).
Ia menduga, HCL Itu juga sengaja dicampur di air yang ia dengan rekan-rekannya minum, hingga semunya jatuh sakit.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Bandar Kedungmulyo AKP Kasyanto mengaku sudah menyita sejumlah barang bukti dari kejadian tersebut. Selain meminta keterangan dari korban, polisi juga akan memeriksa pemilik SPBU serta Abu Maliki, warga Bebekan Timur, Kecamatan Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, dukun yang dimintai bantuan oleh pemilik SPBU memberikan air tersebut.
Ia mengatakan, sampai saat ini belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Pihaknya tidak ingin gegabah dan memastikan terlebih dahulu penyebab keracunan itu.
"Kami tidak ingin gegabah dalam hal ini. Kalau bukti sudah cukup, kami bisa segera tetapkan tersangka," tukas Kapolsek. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012