Surabaya - Produsen susu Frisian Flag berkomitmen membantu masyarakat terutama para orang tua untuk mengasah potensi anak Indonesia menjadi manusia yang tumbuh dan berkembang dengan baik. Apalagi, jelas "Consumer Marketing Director" PT Frisian Flag Indonesia, Patrick van der Aa, sampai sekarang banyak anak Indonesia yang masih mengalami kekurangan nutrisi. Komitmen itu juga dibuktikan dari usia perusahaannya yang mencapai 90 tahun saat ini. "Untuk itu, di sini peran susu sangat penting bagi anak. Salah satunya meningkatkan kemampuan fisik dan kecerdasan anak," katanya, ditemui dalam Konferensi Keluarga Cerdas Frisian Flag, di Surabaya, Jumat. Oleh karena itu, ungkap dia, pihaknya mengundang masyarakat Surabaya mendapat kesempatan untuk belajar dan berdiskusi langsung dengan para pakar medis, gizi, dan tumbuh kembang anak melalui konferensi tersebut. "Dalam konferensi itu masyarakat bisa mengetahui dan mengerti secara komprehensif kebutuhan anak akan stimulasi, nutrisi, dan kasih sayang yang seimbang. Bahkan, mampu mencegah risiko masalah kesehatan pada masa mendatang," katanya. Pada kegiatan tersebut, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia/IBI Jawa Timur, Endang Sri Resmiati, meyakini, bahwa mayoritas orang tua di Indonesia sebenarnya mampu memberikan asupan yang seimbang dan nutrisi kepada anak mereka. "Tapi masih banyak orang tua yang belum mendapat pengetahuan dan pemahaman yang cukup untuk menerapkannya sehingga berpotensi menimbulkan masalah mulai malnutrisi, kinerja kognitif lemah, dan obesitas," katanya. Sementara, Dokter Spesialis Anak, Dr Ahmad Suryawan SpA (K), mengatakan, data dari Dinas Kesehatan Jatim pada tahun 2012 menyatakan bahwa dari 3.027.000 populasi balita di Jatim, sekitar 12,3 persen mengalami kekurangan gizi. "Lalu 14,2 persen mengalami pengerdilan atau stunting dan 5,7 persen mengalami kelebihan gizi atau obesitas," katanya. Ia melanjutkan, kini jumlah anak yang mengalami gizi berlebihan justru menyaingi jumlah anak yang memiliki kekurangan gizi.Penyebab anak mengalami gizi lebih di antaranya pengetahuan ibu untuk membentuk anak yang cerdas dan gaya hidup keluarga yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan. "Bahkan, makanan cepat saji juga menjadi salah satu faktor penyebab obesitas anak. Untuk itu orang tua jangan selalu beranggapan anak yang gemuk itu lucu dan sehat," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012