Surabaya - Ratusan suporter Persebaya, Bonek Mania, menggelar renungan dan mendoakan Purwo Adi Utomo, korban kerusuhan antara suporter dengan polisi usai pertandingan Persebaya melawan Persija pada Minggu (3/6) di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Selasa malam. "Aksi ini untuk mengenang saudara kami yang meninggal pascapertandingan. Purwo tidak berdosa dan tidak bersalah. Ia hanya menjadi korban," ujar Koordinator Aksi, Avril Huda, di sela aksi. Dalam aksi tersebut, bonek membentangkan spanduk dan foto korban dalam ukuran besar. Sedangkan puluhan lilin juga dinyalakan mengelilingi foto korban dan gambar kerusuhan yang terjadi di Stadion Gelora 10 Nopember. Bonek yang terdiri dari berbagai elemen tersebut juga meneriakkan yel-yel untuk Persebaya serta kecaman terhadap aparat kepolisian. Bahkan digelar juga teaterikan yang menggambarkan seorang suporter dipukuli aparat. "Kami mengecam segala tindakan kekerasan. Saat kejadian, kami tidak bermasalah dengan aparat. Kami hanya ingin melepas spanduk, tapi malah timbul ketersinggungan dan saling lempar," tutur Avril. Salah seorang suporter yang turut menjadi korban pelemparan, Siti Nasyiah, meminta maaf kepada semua suporter karena tidak mampu mengendalikan keadaan. Dalam testimoninya, ia mengaku sempat hendak ikut menenangkan situasi, namun malah terkena lemparan benda keras. "Saya yakin lemparan itu tidak sengaja mengarah tepat ke kepala. Ketika mendapat perawatan, saya sempat melihat Purwo Adi Utomo di ruang medis. Dia meminta saya menolongnya dan sudah menggunakan tabung oksigen. Ingin sekali saya menolong, tapi kepala saya terus mengucurkan darah. Ternyata saudara kita telah dipanggil oleh Allah. Kita semua kehilangan," ucapnya sambil terisak. Dalam kesempatan tersebut, hadir juga pemain Persebaya Surabaya Edy Gunawan. Di hadapan ratusan bonek, ia mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya dan meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. "Mewakili pemain, saya turut berduka cita atas kejadian ini. Kami juga meminta tidak ada lagi aksi kekerasan. Polisi harus mengusut kasus ini dan menemukan siapa oknum yang harus bertanggung jawab," kata pemain bernomor punggung 25 tersebut. Renungan diakhiri dengan doa bersama serta menyanyikan lagu berjudul "Gugur Bunga". Di akhir kesempatan, perwakilan bonek juga sempat menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan aparat dan meminta polisi bertanggung jawab. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012