Surabaya - Seorang suporter Bonek Mania tewas terinjak-injak usai pertandingan antara Persebaya melawan Persija Jakarta dalam lanjutan Liga Primer Indonesia di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Minggu. Korban bernama Purwo Adi Utomo, warga Babadan Rukun IV/3 Surabaya. Pelajar masih duduk kelas III, SMK Negeri 5 Surabaya. "Benar, ada korban tewas terinjak di tribun ketika bubaran Persebaya melawan Persija," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto kepada wartawan di ruang jenazah RSU dr Soetomo Surabaya, Minggu malam. Saat ini korban tewas masih divisum oleh tim dokter dan tim identifikasi Satreskrim Polrestabes Surabaya. Keluarga korban juga masih menunggui di kamar jenazah. Kapolrestabes mengatakan, kericuhan terjadi ketika ada lemparan-lemparan mengarah ke lapangan dan bangku pemain cadangan. Selain itu, pihaknya mengaku ada yang berusaha masuk ke lapangan, sehingga dinilai perlu membubarkan massa menggunakan gas air mata. "Ini sudah sesuai prosedur tetap keamanan. Kami berusaha melakukan pengamanan agar massa tidak semakin beringas," tukas dia. Korban merupakan anak tunggal pasangan Yudianto dan Ratna Susilowati. Menurut Setyo Waluyo, semasa hidup korban dikenal pendiam dan tidak banyak tingkah. Bahkan setiap pergi, korban selalu pamit ke orang tuanya. "Tapi saat menonton pertandingan kali ini, keponakan saya tidak pamit. Saya mendapat kabar dari rekan dan saudaranya," tutur dia. Kericuhan antara suporter Persebaya dengan polisi pecah ketika pertandingan telah berakhir. Konsentrasi kericuhan terjadi di tribun ekonomi sisi selatan. Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menghalau massa. Menghindarinya, ratusan bonek berebut turun ke pintu keluar. Tak sedikit dari mereka terjepit, baik perempuan maupun anak-anak. Tidak hanya itu saja, puluhan bonek harus mendapat perawatan medis dan sebuah mobil patroli milik Sabhara Polrestabes Surabaya dirusak massa. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012