Surabaya - Bayi kembar siam dempet perut dan dada asal Sampang, Madura, meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB di RSU dr. Soetomo Surabaya, Kamis. "Benar, bayi kembar siam meninggal dunia. Tim dokter sudah berusaha keras, tapi Tuhan berkehendak lain," ujar Ketua Tim Dokter Kembar Siam RSU dr Soetomo, dr Agus Harianto SpAK, ketika dikonfirmasi wartawan. Bayi pasangan Mukid (30) dan Karromah (28) tersebut masuk rumah sakit dan menjalani perawatan hanya dua hari. Menurut Agus, bayi kembar siam ini meninggal karena gagal jantung. Tidak hanya itu saja, kembar siam bernama Abdurrahman dan Abdurrahim tersebut juga mengalami gagal pada bagian organ lainnya. Agus mengatakan, organ di tubuh kedua bayi tidak bisa berfungsi dengan baik. "Jantungnya tidak berfungsi dengan baik sehingga organ lainnya tidak mampu memompa udara dan darah ke jantung". Saat ini, jenazah bayi kembar siam masih di RSU dr Soetomo untuk dilepas semua peralatan pendukung yang sebelumnya terpasang di ruang NICU. Usai dilepas peralatannya, lanjut Agus, jenazah akan disucikan dan selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSU dr Soetomo. Direncanakan keluarga juga akan membawanya langsung ke daerah asalnya di kawasan Omben, Sampang. Sebelum meninggal, bayi kembar siam ini masuk ke ruang perawatan di RSU dr Soetomo pada Selasa (22/5). Bayi kembar siam dempet dada dan perut asal Sampang itu sempat menjalani pemeriksaan eco-cardiografi dan ditemukan bahwa jantung kedua bayi tersebut hanya satu. Menurut Agus saat itu nafasnya cukup bagus dan tidak tersengal sengal. Darah dan hemoglobin (hb) keduanya juga normal. Namun berat badan kedua bayi masih di bawah normal, yakni 4.700 gram. Padahal untuk berat badan bayi kembar normalnya masing-masing 2.500 gram atau total 5.000 gram Selain itu, tim dokter juga mengakui jika bayi laki-laki tersebut sulit untuk dipisahkan karena memiliki satu jantung yang berada tepat di tengah area dempet. Pemeriksaan dilakukan menggunakan prosedur diagnostik yang menggunakan gelombang suara ultra ini sekaligus juga untuk menilai fungsi jantung. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012