Gresik - Sejumlah aktivis di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memprotes aktivitas penanaman pipa gas yang dilakukan di sepanjang wilayah pantai utara, tepatnya di Jalan Raya Manyar sampai Jalan Gubernur Suryo wilayah setempat.
Koordinator aktivis wilayah Gresik, Yuyun Wahyudi, Rabu mengatakan, protes dilakukan karena penanaman dan penggalian pipa gas itu mengabaikan ketentuan, sehingga sering dikeluhkan pengguna jalan.
Dikatakannya, selama enam bulan ini pengguna jalan di wilayah Manyar sampai Gubernur Suryo mengalami gangguan akibat adanya penyempitan jalan dan polusi debu yang menutup pandangan, sehingga sering mengakibatkan kecelakaan.
Selain itu, proyek penanaman pipa gas yang dilakukan PT Sadikun dan PT SCI telah merugikan masyarakat, sebab dari kegiatan itu banyak kecelakaan yang menewaskan warga.
"Kami menuntut kepada kedua perusahaan itu agar segera menghentikan proyek penanaman pipa gas dan segera merekondisikan jalan seperti semula," katanya.
Wahyudi mengatakan, galian yang dilakukan kedua perusahaan itu tidak teratur dan memakan badan jalan, akibatnya selama periode tiga bulan terakhir banyak terjadi kecelakaan di sekitar galian.
Untuk itu, para aktivis tersebut mendesak kepada perusahaan yang melakukan penanaman pipa gas untuk segera menghentikan kegiatannya.
"Kami juga menuntut PT Sadikun dan PT SCI sebagai perusahaan yang bersangkutan untuk segera mengembalikan kondisi jalan provinsi itu seperti semula," katanya.
Menanggapi aksi itu, anggota DPRD Kabupaten Gresik, Lilik Hidayati mengakui bahwa galian pipa gas itu cukup berbahaya, sebab nantinya pipa itu akan dialiri gas, sehingga cukup membahayakan keselamatan warga sekitar.
"Untuk itu, kami minta agar pengelola proyek bisa mengkaji ulang IMB penanaman pipa gas itu, sebab proyek itu cukup berbahaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012