Surabaya - Kolaborasi sejumlah seniman asing asal Prancis dengan Surabaya mewarnai pertunjukan seni dalam Festival Seni dan Budaya Prancis "Le Printemps Francais 2012" di Surabaya antara tanggal 15 Mei-21 Juni mendatang. "Secara nasional, program yang diadakan di 10 kota di Tanah Air menampilkan lebih dari 50 konser, pertunjukan dan pameran seni," kata Manager Kebudayaan "Institute Francais Indonesia/IFI", Baptiste Bourquardez, ditemui dalam konferensi pers di Surabaya, Senin. Untuk pelaksanaan "Le Printemps Francais 2012" di Surabaya, jelas dia, ada sembilan acara yang diadakan di beberapa tempat strategis sehingga mudah dijangkau oleh publik Surabaya. "Bila dibandingkan dengan kegiatan serupa tahun 2011, pada periode tersebut ada 13 acara dan dilaksanakan selama dua bulan," ujarnya. Ia optimistis, dengan beragam acara yang dipersembahkan bagi penggemar seni di Surabaya dapat menarik minat sebanyak 6.840 pengunjung atau meningkat dua kali lipat daripada jumlah pengunjung pada "Le Printemps Francais 2011". "Keyakinan ini, dikarenakan pada acara tahun ini IFI Surabaya mengawali pelaksanaan 'Le Printemps Francais' dengan pameran duet antara seniman lukis Agus Koecink dengan istrinya yakni Jenny Lee sebagai seniman spesialis keramik," katanya. Kemudian akan ada banyak seninam bertalenta asal Prancis yang hadir dan berinteraksi dengan publik di Surabaya dan seniman lokal. "Selama periode dilaksanakannya 'Le Printemps Francais 2012' para seniman yang mempertontonkan karya di Surabaya di antaranya musisi klasik, kelompok penari urban, dan 'band electro-rock 'n roll' Prancis," katanya. Acara festival kebudayaan dan pertunjukan seni yang digabungkan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-719 Kota Surabaya pada bulan Mei ini didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya. "Bahkan, ada beberapa agenda yang penyelenggaraannya bekerja sama dengan Sheraton Hotel Surabaya dan media massa," katanya. Terkait beberapa seniman yang tampil dalam acara tersebut, lanjut dia, seperti Thibault Cauvin gitaris Prancis, Zone Libre, duo musisi Prancis yang mengiringi pemutaran film bisu, dan Nacera Belaza kelompok tari Prancis. "Kemudian, pada tanggal 15 Juni juga ada penampilan teater dari SMKN 9 Surabaya yang menyajikan 'Tartuffe' (adaptasi dari naskah karya Moliere). Hal terunik, kami yakin mereka akan menambahkan unsur budaya Jawa seperti tahun lalu memadukannya dengan ludruk," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012