Surabaya - Sebanyak 25 siswa SMP Bina Karya di kawasan Lokalisasi Kremil, Tambak Asri, Surabaya, Rabu, menggelar bakti sosial (baksos) untuk meringankan penderita kanker payudara, Narti (48), untuk menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Dengan membawa sapu, sikat, sulak (alat pembersih dari bulu ayam) dan serbet, puluhan siswa SMP itu terlihat bersemangat sekali membersihkan rumah petak berukuran 2x3 meter yang ditempati Narti di Jalan Tambak Asri Dahlia I/16, RT 27 RW 06, Surabaya.
Selain itu, perabot yang ada di dalamnya seperti lemari, kasur, meja, TV 14 inchi, radio tua, dan pakaian dipindahkan ke hunian baru Narti yang bersebelahan.
Ada juga yang bertugas untuk membersihkan tumpukan sampah yang berserakan di sekitar tempat tinggal Narti, bahkan beberapa murid dapat tugas untuk membersihkan kamar mandi dan WC yang dipakai untuk umum.
"Ayo, yang bersih ya, teman-teman," teriak Alvi (14) siswa kelas 8 yang juga Ketua OSIS itu, namun ia juga turun langsung mengangkat perabotan yang sebenarnya sudah tidak layak pakai tersebut.
Sementara itu, Muhammad Rizal (13) merasa bahagia ketika mendapat kesempatan untuk menyuapi Narti dengan bubur kesukaannya. Tanpa canggung, siswa kelas 7 ini terlihat telaten menyuapi Narti yang juga mantan buruh lepas di perusahaan garam di Jalan Raya Dupak itu.
"Makan yang banyak ya, Bu, supaya cepat sembuh," katanya memberi semangat bagi kesembuhan Narti yang sudah tiga minggu tergolek lemah tak berdaya di alasnya.
Menurut Kepala Sekolah SMP Bina Karya, Siti Anifah S.Pd, siswa didiknya sedang diajarkan arti pendidikan yang sebenarnya.
"Agar mereka dapat melihat sendiri tentang pendidikan hidup serta meningkatkan rasa empati terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan," kata Anifah yang menjadi pimpinan sekolah itu sejak 2008.
Narti (48) adalah warga miskin yang tinggal di kawasan kumuh Tambak Asri. Setelah mengabdi di Pabrik Garam Susanti Megah "Cap Kapal" di kawasan Raya Dupak selama 22 tahun, dia hanya mendapatkan pesangon Rp1 juta. Narti sekarang mengidap kanker payudara stadium 4.
Oleh karena itu, Ketua Komunitas Kremil (KPK) Daniel Lukas Rorong berinisiatif untuk memindahkan Narti ke hunian yang lebih layak demi proses kesembuhan dan kenyamanan psikologisnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012