Surabaya - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Negeri Surabaya sepakat wacana penghapusan ujian nasional. "Kalau UN dijadikan satu-satunya syarat kelulusan, kami sangat tidak setuju. Kasihan para siswa yang sudah tiga tahun belajar tapi hanya ditentukan dengan empat hari ujian," kata koordinator aksi, Yudo Adianto, kepada wartawan ketika ditemui di sela-sela aksinya. Para mahasiswa ini menggelar unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya. Selain berorasi dan membentangkan spanduk, aksi yang dilakukan sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap 2 Mei. Yudo mengaku, UN bisa tetap dilaksanakan asalkan tidak satu-satunya syarat kelulusan. Menurut dia, sekolah lebih memiliki hak sebagai penentu lulus atau tidaknya seorang siswa. "Berbagai pihak harus duduk bersama membahas ini dan jangan hanya sekedar wacana saja. Kami yakin dengan diubahnya sistem mampu membuat siswa lebih baik," tukas mahasiswa semester enam Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa tersebut. Sementara itu, dalam tuntutan lainnya, pengunjuk rasa berharap pemerintah memaksimalkan anggaran 20 persen yang sudah dicanangkan khusus untuk dunia pendidikan. "Jangan sampai ada politisasi pendidikan, apalagi hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan dengan mengorbankan pendidikan," ujar dia. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012