Surabaya - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) siap menjadi salah satu pintu masuk hortikultura impor dengan tersedianya alat pendukung serta lapangan penumpukan yang memadai di pelabuhan ini.
"Jika pemerintah merealisasikan impor hortikultura dan TPS menjadi salah satu pintu masuk, kami siap," kata Humas PT TPS, M Sholeh, di Surabaya, Senin, menanggapi rencana masuknya hortikultura impor melalui Tanjung Perak Surabaya.
Pemerintah merencanakan impor hortikultura seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RPIH).
Impor tersebut rencananya hanya melalui empat pintu masuk yaitu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Belawan Medan, Pelabuhan Makassar Sulawesi Selatan dan Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Penetapan empat pintu masuk tersebut sesuai Permentan Nomor 90 Tahun 2011 tentang perubahan atas Permentan Nomor 18 Tahun 2008 mengenai persyaratan tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan hasil tumbuhan hidup berupa sayuran umbi lapis segar ke dalam wilayah Indonesia.
Perubahan jumlah pintu masuk hasil tumbuhan hidup itu dikurangi dari 14 menjadi 4 tempat. Pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak lagi menjadi pintu masuk, karena terlalu padat sehingga pengawasannya dinilai tidak optimal.
"Pada dasarnya kami siap, karena peralatan dan lapangan penumpukan cukup tersedia. Bahkan, lapangan penumpukan yang kami sediakan khusus untuk impor hortikultura," kata Sholeh.
PT TPS telah menyiapkan lapangan penumpukan di Blok Q yang mampu menampung sekitar 1.425 kontainer ukuran 21 kaki. Jika arus peti kemas cukup tinggi, manajemen TPS telah menyiapkan lapangan penumpukan pendukung di Blok R.
Selain lapangan penumpukan, TPS juga sudah menyiapkan pendingin (plug reefer) sebanyak 372 boks dengan kapasitas 3.720 kontainer atau sekitar 5.208 twenty foot equivalent units (teus).
Hal senada juga diungkapkan Humas PT Pelabuhan Indonesia III, Edi Priyanto, sebelumnya bahwa pihaknya tetap mematangkan persiapan mengantisipasi pemberlakuan Peraturan Menteri Pertanian yang akan menjadikan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pintu masuk hortikultura impor.
Sebanyak 46 jenis produk hortikultura impor seperti sayur, buah segar dan umbi lapis yang semula dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Perak dengan harapan memudahkan pengawasan.
Jika rencana pengalihan tersebut terlaksanan maka diperkirakan akan ada tambahan sekitar 6.000 kontainer komoditas hortikultura impor per bulan masuk melalui Tanjung Perak. Hortikultura impor yang selama ini masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak hanya berkisar 1.500 - 2.000 kontainer per bulan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012