Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengusulkan agar anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa diserahkan kepada sekolah untuk menyiapkan menu makanan bagi anak-anak yang menerima.
"Menurut saya kenapa anggarannya tidak diserahkan ke sekolah saja, kemudian biar mereka masak, tapi dikasih standarnya," ujar Sri Untari, di Surabaya, Rabu.
Menurutnya, langkah ini bisa menghidupkan perekonomian masyarakat dan memberdayakan ibu-ibu yang memiliki keahlian memasak.
"Ini bisa menghidupkan (ekonomi) ibu-ibu yang punya keahlian masak. Pemerataan rejeki lah," ujarnya.
Meski begitu, pihaknya belum mengetahui teknis pelaksanaan program MBG ini ke depannya.
Saat ini, pihaknya belum mendapatkan petunjuk teknis (juknis) meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan anggaran untuk program tersebut.
Untari yang juga sebagai Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mengaku hingga saat ini belum dilibatkan atau diajak bicara terkait masalah program pemerintah ini.
"Sampai sekarang juga belum tau siapa saja yang dilibatkan. Saya sebagai ketua koperasi juga belum dilibatkan. Menunggu pemprov koordinasi dengan pusat dulu, baru tahu seperti apa," ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov Jatim menyatakan telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung program makan bergizi gratis. Namun, dana ini sementara disimpan sebagai dana cadangan sambil menunggu pedoman teknis dari pemerintah pusat.
Pemprov Jatim mengungkapkan bahwa sejumlah persiapan sudah dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis berjalan lancar di Jawa Timur.
Selain itu, pemerintah daerah setempat juga telah berkomunikasi dengan Badan Gizi Nasional, meskipun peran pemerintah daerah dalam program ini masih menunggu kejelasan dari regulasi pusat.
Sambil menunggu arahan lebih lanjut, Pemprov Jawa Timur telah mengambil sejumlah langkah, termasuk bekerja sama dengan Pramuka untuk menyelenggarakan kegiatan memasak gratis yang akan mendistribusikan makanan kepada 10 ribu orang di berbagai sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025