Pamekasan - Kepala Perum Bulog Sub Divre XII wilayah Madura, A Readi, Selasa, membantah bahwa pihaknya telah menangguhkan distribusi raskin ke sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Kota, Pamekasan. "Pendistribusian raskin kami lakukan setiap bulan ke desa-desa yang ada di Pamekasan. Kalaupun ada keterlambatan, karena kendala ketersediaan beras dan itu kami umumkan kepada masyarakat," kata Readi menjelaskan. Ia mengemukakan hal ini menanggapi keluhan sejumlah warga penerima bantuan raskin di Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Pamekasan yang sudah dua bulan ini tidak menerima beras bantuan. Masyarakat di wilayah ini menganggap, lambatnya distribusi raskin berasal dari pihak Bulog. Padahal menurut Readi, distribusi raskin dari Bulog ke desa-desa dan kelurahan yang ada di Pamekasan tetap dilakukan setiap bulan. Jika faktanya di lapangan ada masyarakat yang tidak menerima jatah bantuannya hingga dua bulan, menurut dia, itu berarti tertahan di tingkat desa/kelurahan. "Kalau tidak percaya, silakan saja cek laporan distribusi kami. Setiap bulan kami tetap mendistribusikan raskin," katanya menegaskan. Warga penerima bantuan beras bagi masyarakat miskin di Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Pamekasan, mengeluh karena sudah tidak menerima bantuan beras itu dalam dua bulan terakhir. Salah seorang penerima bantuas raskin di kelurahan itu, Hami Gamdani, menuturkan, dirinya masih menerima bantuan raskin pada Januari 2012. Saat itu, ia menerima bantuan sebanyak 5 kilogram, dari seharusnya 15 kilogram. Namun setelah itu, dirinya tidak lagi menerima bantuan hingga saat ini selama dua bulan terakhir. "Saya tidak tahu mengapa bantuan beras miskin itu tidak disalurkan. Biasanya, setiap bulan selalu ada penyaluran bantuan," kata dia. Tidak hanya Hami, warga lain di Kelurahan Bugih ini juga mengakui, tidak menerima bantuan raskin. Kelurahan Bugih, merupakan salah satu kelurahan di Pamekasan yang selama sering dikeluhkan masyarakat penerima bantuan raskin, karena tidak terjadi pemotongan. Menurut Hami Gamdani, keterlambatan pendistribusian raskin di kelurahan itu baru kali ini terjadi. "Kalau sebelumnya tidak pernah terlambat, hanya dikurangi dari seharusnya 15 kilogram menjadi 5 kilogram saja," kata dia. Menurut Readi, jika distribusi yang dilakukan Bulog lambat, pihaknya pasti mengumumkan melalui media massa lokal yang ada di wilayah itu, seperti yang pernah terjadi pada akhir 2011. Ketika itu, distribusi raskin lambat, karena pemprov melarang Bulog menyalurkan raskin dengan menggunakan beras impor. "Yang sekarang ini penyaluran lancar. Kami tidak pernah melakukan penangguhan penyaluran raskin," katanya menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012