Dua rumah warga Desa Pace, Kabupaten Jember, Jawa Timur terdampak bencana longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat selama beberapa hari terakhir.

"Dua ruangan dapur milik warga Desa Pace, Kecamatan Silo, yakni Ahmad dan Samsul Arifin ambrol setelah pondasi yang berisi tanah pada bagian dapur menjadi labil dan longsor," kata Ketua Baret Rescue Jember David Handoko Seto, Sabtu.

Menurut dia tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor tersebut, karena pemilik rumah sedang melakukan aktivitas di kebun saat dapur rumah mereka ambrol hingga longsor.

"Tim relawan Baret Rescue bersama BPBD Jember dan masyarakat sekitar membantu membersihkan sisa longsor dan menyelamatkan perabotan dapur yang masih bisa digunakan," tuturnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana longsor, terutama rumah warga yang berada di kawasan perbukitan.

"Curah hujan masih cukup tinggi di Jember, sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana tanah longsor dan banjir yang dapat melanda di beberapa kecamatan," katanya.

David menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali melakukan evakuasi longsor di Baban Silo Sanen, Kecamatan Silo dan Kecamatan Jelbuk karena kontur tanah di kawasan setempat labil, sehingga potensi terjadi longsor.

Sementara Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap beberapa kecamatan di Jember terkait potensi bencana longsor, banjir, angin puting beliung, dan banjir rob.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan terus memantau kondisi lingkungan sekitar guna menghindari dampak bencana lebih lanjut," ujarnya.

Sebelumnya tanah longsor juga terjadi di perbatasan Desa Mulyorejo dengan Baban Barat, Kecamatan Silo pada Sabtu (14/12) yang menyebabkan akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024