Madiun - Sebanyak 50 pengusaha kecil di Kota Madiun mengikuti pelatihan dan bazar internet yang digelar oleh salah satu operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis CDMA Smartfren di gedung I-Club dan Alun-Alun setempat. Salah satu peserta pelatihan, Tarmuji, Sabtu, mengatakan, sangat mendukung kegiatan ini sebab bisa menjadi salah satu cara pengembangan pemasaran bagi usahanya. "Saya belum tahu banyak tentang internet. Melalui pelatihan ini, saya jadi tahu manfaat positif internet untuk mengembangkan usaha," ujar pria yang memiliki usaha bengkel dan suku cadang motor ini. Ia menjelaskan, selama ini usaha bengkel yang telah digelutinya sejak tahun 1997 tersebut hanya menggunakan pemasaran manual. "Selama ini pemasarannya biasa, selain langganan juga dari mulut ke mulut. Ataupun pembeli yang lewat di depan bengkel," terang pria warga Jalan Sarana Mulya, Kelurahan Rejomulyo, ini. Melalui pelatihan dan bazar internet Smartfren tersebut, para pengusaha kecil di Kota Madiun diajarkan tentang pemanfaatan internet untuk mendukung optimalisasi produktivitas pengusaha. Mulai dari bisnis online, penentuan target pasar, dan penggunaan internet. "Sehingga para pengusaha kecil atau industri kecil tersebut semakin memahami besarnya peluang pengembangan usaha yang saat ini dijalani jika mereka menguasai strategi pemasaran dan komunikasi bisnis melalui internet," ujar Marketing Suport Manajer Smartfren Wilayah Jatim dan Bali Nusa Tenggara, Andi Kusumatriardi. Menurut dia, melalui pelatihan ini, pihaknya ingin memperkenalkan layanan "mobil broadband" dengan tarif terjangkau namun berkualitas tinggi dari Smartfren. Di antaranya adalah, teknologi modem CDMA EV-DO Rev. B fase 2 yang mampu mengakses data dengan kecepatan hingga 14,7 Mbps, serta telepon seluler Xstream EV-DO yang menjadi andalan untuk berselancar di "Youtube" tanpa tersendat-sendat. "Kami mengemasnya dalam bentuk program khusus yang diberi nama "Petualangan KWIK". Program itu membidik publik dari beragam segmen di 14 kota di Jawa dan Bali. Kota Madiun merupakan kota di Jatim pertama setelah sebelumnya digelar di beberapa kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata Andi. Petualangan Kwik merupakan representasi dan upaya Smartfrens melakukan pendekatan pasar melalui strategi edukasi. Targetnya membangun kesadaran market tentang manfaat teknologi inovatif smartfren dalam upaya meningkatkan produktivitas jasa layanan telekomunikasi. "Kami sengaja memilih usaha mikro, karena usaha kecil atau mikro merupakan pilar ekonomi bangsa sehingga perlu diperhatikan keeksisannya. Diharapkan dengan penggunaan internet, keberadaan para usaha kecil ini mampu bersaing dan bertahan," tambah Andi. Selain mengadakan kegiatan dengan pengusaha kecil, Smartfren juga menggelar program serupa di sekolah-sekolah pilihan. Tujuannya adalah agar siswa memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dan menumbuhkan minat siswa terhadap kewirausahaan serta kreativitas pengelolaanya dari manfaat internet.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012