Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur secara intensif melakukan pemantauan terhadap debit air Sungai Brantas yang juga melewati kota ini guna memastikan keamanan dan antisipasi dini terhadap potensi bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Joko Arianto mengemukakan bahwa berdasarkan hasil pemantauan terbaru, debit Sungai Brantas menunjukkan tren penurunan.
"Dibandingkan dengan kondisi puncak pada tanggal 29 November 2024 lalu, debit Sungai Brantas kini sudah mulai surut dan mendekati kondisi normal seperti biasanya," katanya di Kediri, Selasa.
Pihaknya menambahkan, tim juga melakukan pemasangan safety line di sejumlah titik rawan sepanjang bantaran Sungai Brantas. Hal itu dilakukan sebagai langkah preventif.
"Safety line tetap kami pasang, terutama di area yang sering menjadi lokasi aktivitas warga, seperti wilayah dermaga ini," kata dia.
Joko juga mengingatkan bahwa musim penghujan telah dimulai sejak akhir Oktober 2024 dan diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025, dengan puncak curah hujan diprediksi terjadi pada Januari 2025. Hal itu berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pihaknya juga memberikan imbauan kepada masyarakat, termasuk pengunjung, pedagang, dan warga setempat, untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar bantaran Sungai Brantas.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengurangi aktivitas di bantaran sungai, khususnya menghindari melintasi area safety line yang telah dipasang demi keamanan bersama," kata dia.
Selain itu, Joko juga mengajak seluruh masyarakat Kota Kediri untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah banjir yang berpotensi terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
"Jaga kebersihan lingkungan dan hindari membuang sampah di sungai maupun selokan. Langkah sederhana ini sangat membantu mencegah terjadinya banjir," kata dia.
Beberapa waktu lalu hujan deras juga terjadi di wilayah Kota Kediri, menyebabkan terjadinya genangan di sejumlah titik wilayah kota ini. Air tersebut mengalirnya tetap ke Sungai Brantas.
Pemkot Kediri juga menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat guna mengatasi banjir yang terjadi setelah dua jam turun hujan lebat di daerah itu.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Suyono mengatakan tim melakukan monitor di beberapa lokasi banjir dan sudah merencanakan untuk melakukan perbaikan gorong-gorong. Perbaikan juga dilakukan lebih baik lagi sehingga saat hujan deras terjadi tidak terjadi banjir.
"Perlu diingat itu kan lingkaran di hilirnya dan hulunya belum kami bereskan. Ke depan akan kami buatkan sodetan ke Sungai Brantas. Nanti diharapkan volume yang kemarin diperbaiki bisa teratasi sesuai hulu yang standar," kata dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024