Calon bupati Jember M. Fawait mengunjungi posko penanganan bencana dan menyerahkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir di Balai Desa Wonoasri, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
"Hari ini kami bersama-sama datang ke Balai Desa Wonoasri karena kami mendengar ada saudara-saudara kami yang mengalami bencana banjir, sehingga kami memberikan bantuan kepada mereka," kata Fawait didampingi sejumlah anggota DPRD Jember Siswono dan David Handoko Seto.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Jember yang baru bisa memberikan perhatian lebih dan mengambil langkah-langkah taktis dalam menangani bencana alam.
"Ada sebuah pemetaan daerah rawan bencana dan pencegahannya. Ketika terjadi bencana apa yang harus dilakukan, termasuk bagaimana masyarakat mendapat bantuan secepat mungkin," tuturnya.
Ia juga berharap Pemkab Jember dalam melakukan penanganan bencana dapat bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk kalangan swasta karena hal tersebut dilakukan karena cinta.
Sementara Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto mengatakan kondisi banjir di tiga desa yang berada di Kecamatan Tempurejo yakni Desa Andongrejo, Curahnongko, dan Wonoasri sudah mulai surut, namun bantuan tetap akan didistribusikan kepada warga yang terdampak banjir.
"Hari ini juga sudah dilakukan pembersihan rumah-rumah warga yang terdampak banjir oleh relawan," kata David yang juga Komandan Baret Rescue Nasdem itu.
Ia juga mengapresiasi Fawait yang akan membuat peraturan daerah dan peraturan bupati kebencanaan dengan harapan risiko bencana di daerah-daerah yang terdampak bencana seperti Wonoasri, Andongrejo, Curahnonghko dan sekitarnya akan semakin terkurangi setelah ada mitigasi yang dilakukan pihak yang berwenang dan punya keahlian penanganan kebencanaan.
"Kami berharap BPBD Jember merangkul seluruh elemen relawan, sehingga mereka dibekali keilmuan dan difasilitasi sarana-prasarana kebencanaan ke depan," ujarnya.
BPBD Jember mencatat jumlah warga yang terdampak banjir di tiga desa di Kecamatan Tempurejo pada Jumat (29/11) sebanyak 298 kepala keluarga (KK) dengan jumlah lansia sebanyak 42 orang dan 19 balita.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Hari ini kami bersama-sama datang ke Balai Desa Wonoasri karena kami mendengar ada saudara-saudara kami yang mengalami bencana banjir, sehingga kami memberikan bantuan kepada mereka," kata Fawait didampingi sejumlah anggota DPRD Jember Siswono dan David Handoko Seto.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Jember yang baru bisa memberikan perhatian lebih dan mengambil langkah-langkah taktis dalam menangani bencana alam.
"Ada sebuah pemetaan daerah rawan bencana dan pencegahannya. Ketika terjadi bencana apa yang harus dilakukan, termasuk bagaimana masyarakat mendapat bantuan secepat mungkin," tuturnya.
Ia juga berharap Pemkab Jember dalam melakukan penanganan bencana dapat bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk kalangan swasta karena hal tersebut dilakukan karena cinta.
Sementara Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto mengatakan kondisi banjir di tiga desa yang berada di Kecamatan Tempurejo yakni Desa Andongrejo, Curahnongko, dan Wonoasri sudah mulai surut, namun bantuan tetap akan didistribusikan kepada warga yang terdampak banjir.
"Hari ini juga sudah dilakukan pembersihan rumah-rumah warga yang terdampak banjir oleh relawan," kata David yang juga Komandan Baret Rescue Nasdem itu.
Ia juga mengapresiasi Fawait yang akan membuat peraturan daerah dan peraturan bupati kebencanaan dengan harapan risiko bencana di daerah-daerah yang terdampak bencana seperti Wonoasri, Andongrejo, Curahnonghko dan sekitarnya akan semakin terkurangi setelah ada mitigasi yang dilakukan pihak yang berwenang dan punya keahlian penanganan kebencanaan.
"Kami berharap BPBD Jember merangkul seluruh elemen relawan, sehingga mereka dibekali keilmuan dan difasilitasi sarana-prasarana kebencanaan ke depan," ujarnya.
BPBD Jember mencatat jumlah warga yang terdampak banjir di tiga desa di Kecamatan Tempurejo pada Jumat (29/11) sebanyak 298 kepala keluarga (KK) dengan jumlah lansia sebanyak 42 orang dan 19 balita.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024