Surabaya - Kepolisian Resor Kota Surabaya dan Polsek Wonocolo sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan terhadap pasangan suami istri di Surabaya yang terjadi pada Kamis, 29 Maret 2012. "Identitas sudah kami kantongi, tapi tidak bisa kami publikasikan. Sebab ini rahasia dan menjadi fokus pengejaran aparat," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Sudamiran kepada wartawan di Surabaya, Sabtu. Pihaknya saat ini masih serius dan konsentrasi memburu pelaku yang diyakini sudah berada di luar kota Surabaya. Tim yang diterjunkan juga masih berusaha memburunya. Ia mengatakan, dalam kasus ini kemungkinan besar disebabkan karena persoalan dendam. Menurut dia, dari hasil pemeriksaan sementara dan identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda pencurian. Apalagi di lokasi kejadian, sepeda motor milik korban dibiarkan dan tidak ada satu pun benda berharga yang hilang. Selain itu, ia memperkirakan pelaku hanya berjumlah satu orang saja. "Itu masih dugaan kuat, kami belum bisa memastikannya sampai pelaku benar-benar tertangkap dan dimintai keterangan," kata Sudamiran. Dugaan motif dendam semakin kuat karena korban ternyata pernah terlibat kasus pertengkaran dengan rekannya hingga ke ranah kepolisian, meski akhirnya bisa diselesaikan dengan jalan damai. Terlebih menurut sumber informasi di kepolisian, seseorang yang pernah terlibat pertengkaran dengan korban saat ini menghilang tidak ada di rumahnya. Seperti diberitakan, kasus pembunuhan terhadap pasangan suami istri Syaiful Anwar (40) dan Winarsih (38) terjadi di kawasan Ngagel Mulya Surabaya, Kamis siang. Keduanya ditemukan tak bernyawa dengan luka serius tergeletak di pinggir jalan. Berdasar informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kedua korban berboncengan menggunakan sepeda motor hendak menuju pasar membeli keperluan untuk peternakan bebek yang dimilikinya. Di tengah jalan, korban diduga sudah diincar oleh pelaku dan membuntutinya hingga jalan sepi. Menggunakan senjata tajam jenis celurit, keduanya dibunuh dan pelaku melarikan diri. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012