Sebuah rumah dua lantai di Desa Plalangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur rusak parah dengan kondisi separuh bangunan ambles/ambruk tergerus banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (24/11) malam.

Pemilik rumah, Suci Winarsih (49), bersama keluarganya berhasil menyelamatkan diri sebelum bangunan ambruk dan hingga berita ini di tulisan (Senin, 25/11) mengungsi di rumah tetangganya yang dirasa aman.

Atas kejadian itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo telah meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memberikan bantuan darurat.

Kepala BPBD Ponorogo, Masun, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah untuk memitigasi risiko lebih lanjut, termasuk mengevakuasi warga terdampak dan mendirikan posko darurat di sekitar lokasi.

"Kami telah mengerahkan tim untuk melakukan asesmen kerusakan dan membantu evakuasi. Selain itu, kami akan berkoordinasi dengan pengembang perumahan untuk memperbaiki talud sungai guna mencegah longsor susulan," ujar Masun.

Masun juga mengimbau warga yang tinggal di sekitar lokasi untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras.

"Kami memahami kekhawatiran warga. Sementara waktu, kami sarankan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman hingga kondisi benar-benar stabil," tambahnya.

Selain bantuan logistik seperti makanan, selimut, dan obat-obatan, BPBD juga sedang mempersiapkan langkah teknis seperti pemasangan bronjong di area kritis untuk mencegah erosi lebih lanjut.

Diceritakan, kejadian itu bermula saat hujan dengan intensitas tinggi turun sejak sore hingga malam. Gorong-gorong perumahan yang didesain untuk mengalirkan air justru tersumbat, sehingga arus deras mengikis pondasi rumah yang berdiri di atas tebing sungai sedalam lima meter.

"Sebelum rumah roboh, terdengar suara gemuruh. Saya langsung mengajak anak saya keluar. Begitu ke luar, tiang listrik di dekat rumah sudah amblas ke bawah," ujar Suci, pemilik rumah.

Bagian rumah yang roboh mencakup dapur, ruang tamu, dan sebagian ruang depan, yang semuanya terjun ke dalam sungai. Barang-barang seperti lemari pakaian, kulkas, kompor, dan tabung gas ikut tertimbun reruntuhan.

"Setelah kejadian, saya sempat tidak sadar dan baru tersadar ketika berada di rumah tetangga," kata Suci.

Tidak hanya rumah Suci, dua rumah tetangga lainnya juga terancam longsor akibat erosi pada talud sungai di belakang kompleks perumahan.

Salah satu tetangga, Pico (38), mengatakan gorong-gorong yang tersumbat dan posisi saluran lebih tinggi dari sungai menjadi pemicu utama peristiwa ini.

"Air yang meluap tidak bisa mengalir ke sungai, sehingga menggerus pondasi rumah korban. Talud sungai setinggi 20 meter di belakang rumah juga terkikis, sangat rawan longsor susulan," jelas Pico.

Upaya Penanggulangan

Saat ini, warga terdampak memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka berharap pihak pengembang perumahan segera membangun talud baru untuk mencegah longsor lebih lanjut.

Selain itu, pemerintah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah meninjau lokasi untuk memberikan bantuan darurat.

"Saya memilih mengungsi untuk sementara waktu karena takut jika terjadi hujan lagi. Longsor susulan bisa saja terjadi," kata Pico.

Suci, Pico dan warga lainnya berharap adanya percepatan pembangunan talud di sepanjang sungai untuk mengurangi risiko longsor lanjutan.

"Kami sangat berharap ada tindakan cepat, karena rumah kami benar-benar terancam. Kalau tidak segera ditangani, kerusakan bisa semakin parah," kata Pico.

Hingga saat ini, BPBD bersama relawan dan pemerintah setempat terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana, sembari menunggu hasil kajian teknis untuk langkah penanganan jangka panjang.

BPBD Ponorogo juga mengimbau warga sekitar sungai untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat curah hujan tinggi, guna meminimalkan risiko kerusakan dan korban jiwa. Hingga berita ini diturunkan, tim teknis masih melakukan asesmen terhadap kerusakan serta potensi bencana lanjutan.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024