Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memanfaatkan aplikasi Walidata untuk mendata balita yang stunting, sehingga bisa diketahui detail datanya dengan harapan bisa secepatnya ditangani.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengemukakan upaya pengelolaan data penting dilakukan. Data akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan intervensi pencegahan stunting.

"Manajemen data menjadi suatu hal yang penting untuk menghasilkan pengelolaan data stunting yang akurat, terintegrasi dan real time," kata Apip Permana di Kediri, Senin.

Pihaknya menyebut pemkot mempunyai aplikasi Walidata. Melalui aplikasi ini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Kediri bisa melihat data balita stunting tiap bulan atau secara keseluruhan.

"Jadi dari aplikasi ini nantinya bisa dilihat balita stunting di masing-masing kelurahan by name by address. Selanjutnya dari data tersebut OPD terkait bisa merumuskan tindakan atau intervensi dengan cepat dan tepat sasaran," ujar dia.

Apip menambahkan, saat ini aplikasi tersebut masih dalam proses tahap akhir. Ia mengadakan rapat koordinasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Kediri, berharap ada masukan yang diberikan untuk penyempurnaan aplikasi.

"Selanjutnya perangkat daerah bisa langsung melakukan intervensi berdasarkan hasil tata kelola data sehingga stunting di Kota Kediri bisa tertangani secara tuntas, tidak ada yang terlewatkan dan zero stunting di Kota Kediri bisa terwujud," kata dia.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri untuk ibu hamil risiko tinggi terdapat sebanyak 124 orang dan yang stunting berdasar hasil rekap hingga Desember 2023 sebanyak 784 anak.

Di Kota Kediri hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting sudah 14,3 persen, lebih rendah dibandingkan Jatim yang 19,2 persen dan nasional 21,6 persen. Di tahun 2023 prevalensi stunting Kota Kediri diharapkan bisa turun menjadi satu digit.

Kota Kediri melakukan beberapa hal seperti pemeriksaan ibu hamil tiga kali selama kehamilan dengan USG di puskesmas, pemberian PMT dan pangan diet khusus bagi ibu hamil KEK.

Selain itu, juga pelayanan imuniasasi dasar lengkap, gerakan minum tablet tambah darah pada remaja putri dan calon pengantin, kunjungan ibu hamil resiko tinggi, Gerakan Masyarakat Peduli ASI Eksklusif, kemudian Gemarikan dengan mengadakan bazar produk dan bantuan pangan olahan ikan untuk balita stunting dan lainnya.

Upaya tersebut dilakukan pemkot untuk menekan angka stunting di Kota Kediri.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024