Survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) mencatat bahwa elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun nomor urut 2 Maidi-Bagus Panuntun (Madiun) unggul atas dua pasangan calon lain pada Pilkada 2024. 

"Paslon Maidi-Panuntun (Madiun) unggul atas dua pasangan calon lain Bonie Laksmana-Bagus Rizki (BoNus) dan Inda Raya-Aldi Dwi Prastianto (Dadi Juara)," ujar Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam keterangannya di Madiun, Sabtu.

Berdasarkan hasil survei lembaga tersebut, elektabilitas Maidi-Panuntun mencapai 63,9 persen,  diikuti Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan sebesar 17,1, dan paslon Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto sebesar 3,7 persen.

Menurut dia, survei tersebut menggunakan metode stratified multistage random sampling dan dilakukan pada 7-16 November 2024. Lembaga survei tersebut melibatkan 800 orang responden di 27 kelurahan yang berada di Kota Madiun dengan margin of error sebesar 3,8  persen 

Dalam survei pertanyaan terbuka, kata Baihaki, elektabilitas paslon Madiun memperoleh angka elektabilitas 63,9 persen, Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus)​​​​ ​​​17,1 persen dan Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi Juara) ​​​​​​​sebesar 3,7 persen.

Sedangkan untuk survei pertanyaan tertutup, sambung dia, paslon Madiun memperoleh 71,3 persen, paslon Bonus sebesar 21,9 persen dan paslon Dadi sekitar 5,1 persen.

Pihaknya menilai perolehan elektabilitas tersebut dinilai tidak akan mengalami perubahan signifikan menjelang masa pencoblosan 27 November nanti. Selain jarak waktu yang cukup dekat, survei pertanyaan terbuka merupakan gambaran top of mind masyarakat.

Di samping itu, lanjut Baihaki, elektabilitas juga dikuatkan dengan survei kemantapan pilihan responden. Untuk paslon Dadi Juara, memiliki 68,7 persen responden tidak mengubah pilihan dan 27,2 persen berpotensi mengubah pilihan. Sedangkan sisa 4,1 persen memilih tidak jawab.

Kemudian, paslon Madiun mengantongi tingkat kemantapan pilihan sebesar 81,4 persen tidak mengubah pilihan, mengubah pilihan 13,3 persen, dan sisa 5,3 persen tidak jawab.

Lalu, paslon Bonus memiliki tingkat kemantapan tidak mengubah pilihan sekitar 70,3 persen, mengubah pilihan 15,9 persen, dan sisa 13,8 persen memilih tidak jawab.

"Di lain sisi, petahana bisa saja kalah jika tingkat elektabilitas dalam satu bulan sejak pendaftaran mengalami penurunan. Tapi, kami mengamati tren elektabilitas petahana terus naik sejak satu bulan setelah pendaftaran paslon," katanya.

Dia menambahkan, status petahana paslon Madiun cukup berpengaruh dalam perolehan elektabilitas. Terlebih, petahana memiliki survei tingkat kepuasan kinerja selama menjadi wali kota sebesar 83 persen.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024