Calon Bupati Kediri Deny Widyanarko ingin agar dusun-dusun di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, lebih berkembang dengan sokongan bantuan program pembangunan antara Rp300 juta hingga Rp500 juta per dusun per tahun, jika ia terpilih dalam Pilkada 2024.
"Setiap dusun-dusun nanti akan mendapatkan program anggaran pembangunan dusun dengan besaran tersebut yang diharapkan dapat membawa keadilan dan pemerataan dalam pembangunan," kata Deny Widyanarko dalam keterangannya di Kediri, Kamis.
Realisasinya program itu nantinya akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mulai bidang ekonomi seperti pengadaan alat-alat penunjang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selanjutnya di bidang infrastruktur dapat dipergunakan untuk program pengembangan dan perbaikan drainase, pengaspalan jalan dan lain sebagainya.
Selain itu juga untuk bidang pertanian, peternakan, perikanan, kebudayaan, sosial, pendidikan, olahraga serta kepemudaan.
"Melalui program pembangunan dusun ini diharapkan nantinya dusun-dusun yang tersebar luas di Kabupaten Kediri dapat berkembang dan maju," ujar dia.
Ia menyebut, dalam program pembangunan dusun lebih menerapkan aspek bottom up, atau dari tingkatan bawah yang kemudian direalisasikan oleh pemerintah daerah.
Ia menambahkan, selama ini memang ada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), namun hal itu dinilainya tidak maksimal dalam menampung dan merealisasikan aspirasi yang menjadi kebutuhan masyarakat di tingkat bawah.
"Berbeda dengan program pembangunan dusun. Masyarakat dapat memutuskan apa yang menjadi kebutuhan mereka di dusun," kata Deny.
Pilkada 2024 di Kabupaten Kediri diikuti dua pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kediri. Pasangan nomor urut 1 adalah Deny Widyanarko-Mudawamah serta pasangan nomor urut 2 adalah Hanindhito Himawan Pramana dengan Dewi Mariya Ulfa.
Pilkada di Kabupaten Kediri akan diikuti 1.254.964 orang pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah itu, sebanyak 630.299 laki-laki dan 624.665 perempuan.
Aspirasi politik mereka akan diberikan di 2.344 tempat pemungutan suara (TPS) dan empat TPS lokasi khusus yang ada di pondok pesantren di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Setiap dusun-dusun nanti akan mendapatkan program anggaran pembangunan dusun dengan besaran tersebut yang diharapkan dapat membawa keadilan dan pemerataan dalam pembangunan," kata Deny Widyanarko dalam keterangannya di Kediri, Kamis.
Realisasinya program itu nantinya akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mulai bidang ekonomi seperti pengadaan alat-alat penunjang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selanjutnya di bidang infrastruktur dapat dipergunakan untuk program pengembangan dan perbaikan drainase, pengaspalan jalan dan lain sebagainya.
Selain itu juga untuk bidang pertanian, peternakan, perikanan, kebudayaan, sosial, pendidikan, olahraga serta kepemudaan.
"Melalui program pembangunan dusun ini diharapkan nantinya dusun-dusun yang tersebar luas di Kabupaten Kediri dapat berkembang dan maju," ujar dia.
Ia menyebut, dalam program pembangunan dusun lebih menerapkan aspek bottom up, atau dari tingkatan bawah yang kemudian direalisasikan oleh pemerintah daerah.
Ia menambahkan, selama ini memang ada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), namun hal itu dinilainya tidak maksimal dalam menampung dan merealisasikan aspirasi yang menjadi kebutuhan masyarakat di tingkat bawah.
"Berbeda dengan program pembangunan dusun. Masyarakat dapat memutuskan apa yang menjadi kebutuhan mereka di dusun," kata Deny.
Pilkada 2024 di Kabupaten Kediri diikuti dua pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kediri. Pasangan nomor urut 1 adalah Deny Widyanarko-Mudawamah serta pasangan nomor urut 2 adalah Hanindhito Himawan Pramana dengan Dewi Mariya Ulfa.
Pilkada di Kabupaten Kediri akan diikuti 1.254.964 orang pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah itu, sebanyak 630.299 laki-laki dan 624.665 perempuan.
Aspirasi politik mereka akan diberikan di 2.344 tempat pemungutan suara (TPS) dan empat TPS lokasi khusus yang ada di pondok pesantren di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024