Bojonegoro - Peserta demo DPC PDIP Bojonegoro dengan tuntutan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di daerah setempat, yang direncanakan, Selasa (27/3), diwajibkan mengenakan pita hitam dengan tanda khusus.
"Pita hitam dengan tanda khusus yang dikenakan peserta demo, untuk menghindari terjadinya penyusupan," kata Wakil Sekretaris DPC PDIP Bojonegoro Donny Bayu Setiawan, Senin.
Ia enggan menjelaskan, tanda khusus pada pita hitam yang harus dikenakan para pendemo, namun pita hitam tersebut, wajib dikenakan para pendemo di lengan kanannya, dan menjadi ikat kepala."Semua peserta demo mendapatkan tanda pita hitam, kalau ada yang tidak memakai tanda pita hitam berarti penyusup," katanya, menegaskan.
Menjawab pertanyaan, Donny mengaku, kemungkinan dalam aksi demo itu, ada penyusup sudah dibahas dengan jajaran DPC PDIP.
"Antisipasi kemungkinan ada penyusup yang berusaha membuat aksi demo tidak pada sasaran, sudah kami bahas," ucapnya, menegaskan.
Ia menjelaskan, target di dalam aksi demo tersebut yaitu Pemerintah Pusat, harus membatalkan rencana kenaikan BBM. Karena itu, di dalam aksi demo itu, akan mendatangi kantor DPRD dan mengajak Pimpinan DPRD ikut menandatangani dukungan moral menolak kenaikan harga BBM.
Selain itu, lanjutnya, peserta demo, juga akan mendatangi kantor pemkab dan meminta Bupati Bojonegoro, Suyoto dan Wabup, Setyo Hartono, ikut menandatangani dukungan moral dengan isi yang sama."Kami juga akan memberikan pemahaman kepada masyarakat, dengan membagi selebaran yang berisi kenaikan BBM akan merugikan masyarakat," katanya, menjelaskan.
Sesuai jadwal, demo akan diawali dari Kantor DPC PDIP, kemudian berjalan kaki menuju budaran jalan di Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota, untuk orasi, sebelum akhirnya menuju kantor DPRD dan pemkab. Selain orasi, dalam demo itu, juga digelar aksi teatrikal, menolak kenaikan BBM.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro, Jatim, AKBP Rakhmat Setyadi, menyatakan, dalam mengamankan aksi demo yang digelar PDIP itu, dikerahkan 300 personel, yang langsung bertugas di lapangan dan 500 personel di siagakan di mapolres dan mapolsek.
Ia meminta, masyarakat terutama pemakai di Bojonegoro, bisa menyesuaikan dengan kondisi aksi demo yang direncanakan digelar PDIP itu.
"Kami juga menghimbau peserta demo tidak bertindak anarkis dalam menyalurkan aspirasinya," katanya, berharap. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012