Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya pelestarian budaya dalam industri pernikahan pada acara “Sambung Rasa Vendor Pernikahan” yang digelar di Ballroom JW Marriot, Surabaya.
Emil dalam keterangan di Surabaya, Jumat mengajak para vendor pernikahan untuk mengambil peran aktif dalam menjaga identitas budaya di tengah perubahan ekonomi dan selera generasi.
Emil mengungkapkan bahwa tugas seorang pemimpin adalah menjaga identitas bangsa, yang menurutnya semakin relevan dalam konteks tren pernikahan generasi sekarang.
Ia menyoroti perbedaan generasi antara calon pengantin gen-Z dan orang tua mereka yang berasal dari gen-X atau bahkan generasi borderline dengan gen-W, yang memiliki preferensi budaya berbeda.
“Ya, sekali lagi tugas seorang pemimpin itu tidak lepas dari upaya menjaga identitas bangsa dan warganya,” ujar mantan Bupati Trenggalek ini.
Selain itu, Emil menilai bahwa perubahan realitas ekonomi dan kesadaran budaya merupakan dua hal yang saling terkait namun berbeda.
Hal ini, menurutnya, membuka peluang bagi para pelaku industri pernikahan untuk mengembangkan kreativitas tanpa meninggalkan unsur budaya tradisional.
Dia mencontohkan bahwa kegiatan pernikahan bisa menjadi momen untuk mempopulerkan kembali penggunaan pakaian adat.
“Nah, realita ekonomi sama budaya ini memang sesuatu yang terpisah tapi terkait. Dan ini harus kita akui. Ini termasuk potensi sebenarnya, mereka para perias yang punya kemampuan untuk nguri-nguri budaya, itu harus kita jaga," katanya.
Emil juga menekankan pentingnya budaya pakaian adat yang kini mulai dipopulerkan kembali pada hari-hari tertentu dan acara-acara besar, termasuk pada saat debat Pilkada yang baru-baru ini dia hadiri.
Menurutnya, ini adalah cara agar identitas budaya tetap lestari dan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Timur.
“Jadi ini adalah beberapa cara agar identitas kita terus dijaga,” tutur Emil.
Emil berjanji akan menjadikan hal ini sebagai amanah dan komitmen politiknya dalam memajukan budaya Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Emil dalam keterangan di Surabaya, Jumat mengajak para vendor pernikahan untuk mengambil peran aktif dalam menjaga identitas budaya di tengah perubahan ekonomi dan selera generasi.
Emil mengungkapkan bahwa tugas seorang pemimpin adalah menjaga identitas bangsa, yang menurutnya semakin relevan dalam konteks tren pernikahan generasi sekarang.
Ia menyoroti perbedaan generasi antara calon pengantin gen-Z dan orang tua mereka yang berasal dari gen-X atau bahkan generasi borderline dengan gen-W, yang memiliki preferensi budaya berbeda.
“Ya, sekali lagi tugas seorang pemimpin itu tidak lepas dari upaya menjaga identitas bangsa dan warganya,” ujar mantan Bupati Trenggalek ini.
Selain itu, Emil menilai bahwa perubahan realitas ekonomi dan kesadaran budaya merupakan dua hal yang saling terkait namun berbeda.
Hal ini, menurutnya, membuka peluang bagi para pelaku industri pernikahan untuk mengembangkan kreativitas tanpa meninggalkan unsur budaya tradisional.
Dia mencontohkan bahwa kegiatan pernikahan bisa menjadi momen untuk mempopulerkan kembali penggunaan pakaian adat.
“Nah, realita ekonomi sama budaya ini memang sesuatu yang terpisah tapi terkait. Dan ini harus kita akui. Ini termasuk potensi sebenarnya, mereka para perias yang punya kemampuan untuk nguri-nguri budaya, itu harus kita jaga," katanya.
Emil juga menekankan pentingnya budaya pakaian adat yang kini mulai dipopulerkan kembali pada hari-hari tertentu dan acara-acara besar, termasuk pada saat debat Pilkada yang baru-baru ini dia hadiri.
Menurutnya, ini adalah cara agar identitas budaya tetap lestari dan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Timur.
“Jadi ini adalah beberapa cara agar identitas kita terus dijaga,” tutur Emil.
Emil berjanji akan menjadikan hal ini sebagai amanah dan komitmen politiknya dalam memajukan budaya Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024