Pjs Bupati Trenggalek Dyah Wahyu Ermawati memastikan stok beras di daerahnya aman hingga Natal dan Tahun Baru 2025.
"Dengan stok yang ada saat ini, kami rasa cukup untuk mencukupi kebutuhan hingga Natal dan Tahun Baru," kata Erma usai meninjau cadangan beras di Gudang Bulog Karangsoko, Trenggalek, Jawa Timur, Jumat.
Stok beras di Gudang Bulog Karangsoko Trenggalek tercatat mencapai 850 ton.
Stok ini akan digunakan untuk beberapa kegiatan, termasuk operasi pasar murah menjelang Nataru, mengingat harga beras yang sering melonjak karena tingginya permintaan.
"Stok ini diharapkan dapat membantu penyaluran bahan pangan dan mendukung operasi pasar murah di Kabupaten Trenggalek. Harga HET beras per kilogram Rp12.500, sedangkan di pasar akan dijual seharga Rp11.400," tambahnya.
Erma menambahkan, harga beras kualitas medium di Trenggalek per 15 November tercatat sebesar Rp11.700 per kilogram, yang merupakan harga terendah ketiga di antara 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Sementara itu, harga rata-rata di Jawa Timur mencapai Rp12.233 per kilogram.
"Meskipun harga beras terbilang rendah di Trenggalek, kami tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga menjelang Nataru. Kami melakukan antisipasi untuk menjaga stabilitas harga," katanya.
Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Pimpinan Cabang Bulog Tulungagung, David Donny Kurniawan, mengungkapkan bahwa Bulog memiliki stok beras sebesar 836 ton yang siap didistribusikan mulai awal Desember untuk penyaluran bantuan pangan.
"Kami memiliki stok yang cukup untuk dua bulan ke depan, yaitu 850 ton. Sebagian besar stok, yakni 836 ton, sudah dikemas untuk distribusi Desember," katanya.
Untuk mengatasi lonjakan harga selama Nataru, Bulog berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan operasi pasar yang bertujuan menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi di daerah.
"Kami terus melaksanakan operasi pasar untuk menstabilkan harga dan mengendalikan inflasi," tambah David.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Dengan stok yang ada saat ini, kami rasa cukup untuk mencukupi kebutuhan hingga Natal dan Tahun Baru," kata Erma usai meninjau cadangan beras di Gudang Bulog Karangsoko, Trenggalek, Jawa Timur, Jumat.
Stok beras di Gudang Bulog Karangsoko Trenggalek tercatat mencapai 850 ton.
Stok ini akan digunakan untuk beberapa kegiatan, termasuk operasi pasar murah menjelang Nataru, mengingat harga beras yang sering melonjak karena tingginya permintaan.
"Stok ini diharapkan dapat membantu penyaluran bahan pangan dan mendukung operasi pasar murah di Kabupaten Trenggalek. Harga HET beras per kilogram Rp12.500, sedangkan di pasar akan dijual seharga Rp11.400," tambahnya.
Erma menambahkan, harga beras kualitas medium di Trenggalek per 15 November tercatat sebesar Rp11.700 per kilogram, yang merupakan harga terendah ketiga di antara 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Sementara itu, harga rata-rata di Jawa Timur mencapai Rp12.233 per kilogram.
"Meskipun harga beras terbilang rendah di Trenggalek, kami tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga menjelang Nataru. Kami melakukan antisipasi untuk menjaga stabilitas harga," katanya.
Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Pimpinan Cabang Bulog Tulungagung, David Donny Kurniawan, mengungkapkan bahwa Bulog memiliki stok beras sebesar 836 ton yang siap didistribusikan mulai awal Desember untuk penyaluran bantuan pangan.
"Kami memiliki stok yang cukup untuk dua bulan ke depan, yaitu 850 ton. Sebagian besar stok, yakni 836 ton, sudah dikemas untuk distribusi Desember," katanya.
Untuk mengatasi lonjakan harga selama Nataru, Bulog berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan operasi pasar yang bertujuan menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi di daerah.
"Kami terus melaksanakan operasi pasar untuk menstabilkan harga dan mengendalikan inflasi," tambah David.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024