Tulungagung, - Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar razia pelajar bolos di sejumlah warung kopi maupun kafe remang-remang yang ada di sekitar wilayah kota setempat, Rabu. Kepala Satpol PP Tulungagung Soeroto mengatakan, razia yang mereka gelar mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB tersebut setidaknya berhasil menemukan tujuh pelajar bolos yang semuanya masih mengenakan seragam sekolah. "Ketujuh siswa ini lantas kami bawa ke kantor Satpol PP untuk selanjutnya diberi pembinaan sekaligus peringatan," katanya. Dikatakannya, saat terjaring razia petugas, ketujuh pelajar itu diketahui sedang asyik bermalas-malasan sambil minum kopi dan rokokan di warung kopi Kelurahan Bago, sementara sebagian lainnya bermain game online di sebuah warnet yang ada di jalan Antasari, Kota Tulungagung. "Setelah dilakukan pendataan dan sedikit arahan untuk pembinaan, mereka kemudian kami kembalikan ke sekolah masing-masing dengan cara dijemput oleh pihak sekolah," terang Soeroto. Penertiban terhadap siswa bolos di wilayah Kabupaten Tulungagung selama ini memang acapkali digelar Satpol PP dan kepolisian setempat. Tujuannya, selain untuk penertiban dan kedisiplinan, operasi yang digelar polisi biasanya dimaksudkan untuk mengantisipasi kenakalan remaja, narkoba, maupun potensi tindak pidana lainnya. Tidak hanya di kalangan pelajar, budaya bolos ditengarai juga mewabah di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) setempat. Indikasi ini menguat seiring budaya ngopi dan "nyethe" (menghisap rokok yang telah diolesi ampas minuman kopi) yang kian menjamur di ratusan warung-warung setempat. Satpol PP selama ini telah bekerja keras dalam segala potensi ketidakdisiplinan siswa maupun pegawai di lingkungan daerah setempat. Namun keterbatasan personel serta anggaran untuk operasional, upaya penertiban sejauh ini masih jauh dari maksimal. "Jika memang ingin menertibkan, sebaiknya serius. Jangan asal kejar target, itu tidak mendidik dan tidak akan menyelesaikan akar persoalan," ujar M Ichwan, salah seorang remaja setempat yang juga seorang aktivis lingkungan. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012