Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Alif Iman Waluyo meminta pihak kontraktor dan dinas terkait memberikan perhatian serius terhadap warga terdampak pembangunan proyek tunel Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) Surabaya, Jawa Timur.
Hal tersebut menyusul adanya aduan warga terkait dampak pembangunan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), yang disampaikan dalam rapat dengan pendapat (hearing) di Komisi C DPRD Surabaya, Selasa.
Dalam hearing tersebut, warga melaporkan bahwa akibat dari adanya proyek tunnel TIJ tersebut sekitar sembilan sumur di pemukiman mereka yang mengering, dan air yang tersisa menimbulkan bau tidak sedap serta menyebabkan gatal-gatal.
Alif menyampaikan bahwa, proyek besar seperti tunnel TIJ harus mempertimbangkan keselamatan lingkungan masyarakat sekitar, terutama terkait kebutuhan dasar seperti air bersih.
Legislator fraksi Gerindra ini meminta kontraktor dan dinas terkait segera mengambil langkah konkret, bukan hanya janji kompensasi.
"Pemasangan Sheet Pile Support (SPS) dalam proyek ini berdampak besar hingga sumur-sumur warga mengering. Ini harus diselesaikan secepatnya dengan solusi jangka pendek yang memastikan warga tetap mendapatkan air bersih," tegas Alif seusai rapat dengar pendapat.
Saat ini sebagai langkah sementara, PDAM Surabaya telah menyatakan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak hingga masalah ini teratasi.
Meski demikian, Alif tetap mendesak agar ada solusi jangka panjang dari kontraktor dan pemerintah untuk mencegah masalah serupa terjadi di masa mendatang.
Pihak kontraktor sendiri berjanji akan memberikan kompensasi bagi warga yang mengalami keretakan rumah dalam radius 50 meter dari lokasi proyek.
Namun, Alif mengingatkan agar langkah ini tidak hanya berhenti pada kompensasi, tetapi juga mencakup pemulihan lingkungan yang lebih menyeluruh.
“Kami akan terus mengawal masalah ini hingga ada penyelesaian yang nyata, sehingga pembangunan tunnel TIJ tidak membawa kerugian bagi masyarakat” kata Alif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024