Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur mendorong kepada masyarakat supaya melakukan mitigasi bencana hidrometeorologi menyusul telah masuknya musim hujan di kota setempat.

PJs Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani di Kota Surabaya, Senin, mengatakan masyarakat perlu mengantisipasi secara dini, jadi mulai sadar membuang sampah pada tempatnya memastikan got-gotnya juga lancar dan ikuti melalui RT dan RW untuk menyukseskan program bergerak jilid 2.

"Jadi itu sudah ada aplikasi silahkan bersama-sama untuk giat dan melaporkan ketika ada sungai yang macet, pohon yang rindang laporkan ada kontaknya kami dari dinas lingkungan hidup dan badan penanggulangan bencana akan menggiatkan mitigasi bencana setiap kelurahan, RT serta RW ini," katanya.

Ia mengatakan, untuk kewaspadaan potensi adanya nyamuk demam berdarah dirinya mengatakan jika untuk kewaspadaan kenyamanan, kesejahteraan masyarakat sudah menjadi tanggung jawab pemerintah kota dan masyarakat.

"Ini akan menjadi kerja bareng dengan mengoptimalkan dinas kesehatan. Termasuk rencana kegiatan dari Kemenkes ke ke dinas kesehatan serta seluruh OPD bergerak cepat untuk mewaspadai itu," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: 400.7.9.2/23434/ 436.7.2/2024 tentang Antisipasi Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berisi tentang pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang (3M) Plus.

Melalui surat edaran tersebut, Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan PSN dengan metode 3M Plus untuk mencegah penyebaran DBD secara efektif.

"Kami imbau kembali untuk terus konsisten dalam upaya menekan penyebaran kasus DBD melalui optimalisasi kegiatan pengendalian vektor yang dilakukan secara masif dan berkesinambungan oleh seluruh lapisan masyarakat," kata Restu Novi Widiani.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024