Bojonegoro - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, mensosialisasikan prakiraan cuaca dalam tiga bulan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, sebagai antisipasi cuaca menjelang musim kemarau. Sekretaris BPBD Bojonegoro, Budi MZ, Jumat mengatakan, data prakiraan cuaca dari BMKG yang baru saja diterima tersebut, berisi prakiraan cuaca, selama Maret, April dan Mei, yang menginformasikan sifat dan curah hujan di Bojonegoro dan sekitarnya. Data itu, lanjutnya, didistribusikan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di jajaran pemkab, untuk mengantisipasi kinerja menjelang musim kemarau. Paling tidak, SKPD yang berkepentingan langsung dengan cuaca, bisa menyesuaikan programnya dengan mengacu prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG. Ia mencontohkan, Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun), bisa menyesuaikan dalam menyusun program jadwal tanam tembakau pada musim kemarau. "Dinas Pertanian, juga berkepentingan sebagai antisipasi memperhitungan air irigasi pertanian," ucapnya, menambahkan. Menurut dia, dengan adanya prakiraan cuaca dari BMKG itu, bisa meminimalisir kerugian berbagai program kerja, terutama di bidang pertanian di daerah setempat. "Berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau di Bojonegoro, jatuh pada awal Mei, namun pada pertengahan April, curah hujan mulai menurun," katanya, mengungkapkan. Ia menyebutkan, sifat hujan di Bojonegoro, pada Maret ini, hanya sebagian kecil di atas normal berkisar 151-200 persen dan normal berkisar 85-115 persen, dan dibawah normal 51-184 persen. Sedangkan curah hujan pada Maret, di sebagian daerah Jatim, termasuk Bojonegoro, masih berkisar 151-200 mm dan 201-300 mm, selain itu berkisar 301-400 mm dan 401-500 mm. "Melihat curah hujan pada Maret itu, di Bojonegoro masih berpeluang terjadi banjir," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012