Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya mempermudah pelayanan kepada 6.900 calon haji dengan program Eazy Paspor yang digelar selama dua hari di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya.

Kepala Kantor Imigrasi Surabaya, Ramdhani, di Surabaya, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi yang solid antara Imigrasi, Kemenag, dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

"Program ini adalah bentuk layanan jemput bola, di mana kami mendekatkan diri kepada calon jamaah haji untuk mempermudah pengurusan paspor mereka," ujar Ramdhani.

Menurut data Kemenag dan PPIH, kata dia, calon jamaah haji pada 2025 dari wilayah kerja Kantor Imigrasi Surabaya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto mencapai 6.900 orang dengan rincian Kota Surabaya sebanyak 2.900 calon jamaah, Sidoarjo 2.800, dan Mojokerto 1.200.

"Kegiatan ini digelar selama dua hari. Pada hari pertama, ada 328 permohonan dan hari kedua 339 permohonan. Ke depan masih on going dilaksanakan kegiatan Eazy Paspor," jelas Ramdhani.

Lanjut Ramdhani, kegiatan ini melibatkan tujuh petugas dari seksi dokumen perjalanan (Doklan), satu tim IT, dan seorang sopir untuk memastikan kelancaran operasional. Sebelum pelayanan dimulai, tim melaksanakan kesiapan untuk menyusun strategi pelayanan yang optimal.

Ia juga menegaskan bahwa petugas, menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik tanpa diskriminasi.

"Seluruh petugas diimbau selalu mengutamakan profesionalisme dan bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)," tegasnya.

Menurutnya, para calon jamaah haji menjalani proses foto biometrik dan wawancara dengan lancar dan berharap kegiatan ini mempermudah para calon jamaah haji dalam memperoleh paspor.

Program Eazy Paspor akan terus berlanjut di berbagai lokasi strategis sebagai upaya mendukung kelancaran penyelenggaraan ibadah haji 2025.

"Melalui program Eazy Paspor ini, kami berharap dapat meringankan langkah calon jamaah haji dalam mempersiapkan perjalanan mereka ke tanah suci," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024