Jember - Sekitar 100 orang mahasiswa dari badan eksekutif mahasiswa (BEM) di sejumlah perguruan tinggi swasta di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berdemontrasi untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM di halaman gedung DPRD setempat, Kamis. Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ), Universitas Islam Jember (UIJ), IKIP PGRI, dan STIE Mandala Jember melakukan "longmarch" dari Jalan Jawa menuju halaman gedung DPRD sambil membawa sebuah keranda sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah. "Kenaikan harga BBM akan menyebabkan masyarakat miskin semakin sengsara karena kebutuhan pokok tidak terjangkau oleh mereka, sehingga kami dengan tegas menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM," ucap Ketua BEM UMJ, Bismo Nugroho. Menurut dia, kebijakan menaikkan harga BBM tidak tepat karena hal tersebut akan menyebabkan dampak yang luar biasa, bahkan jumlah kemiskinan dan pengangguran diprediksi meningkat. "Beban subsidi BBM di APBN yang meningkat bukan menjadi alasan yang tepat untuk menaikkan harga BBM, namun pejabat-pejabat yang melakukan korupsi uang APBN seharusnya ditindak tegas dan uang itu dialihkan untuk kepentingan rakyat," paparnya. Ia menjelaskan kompensasi kenaikan BBM seperti bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) bukan solusi yang tepat karena kebijakan itu membuat masyarakat semakin malas dan meningkatkan jumlah pengangguran. "BLSM tidak mampu meredam kenaikan harga BBM, dan kebijakan itu hanya sebagai pencitraan terhadap pemerintah saja," ucapnya. Bismo menilai seharusnya pemerintah melakukan nasionalisasi aset seperti Freeport dan Blok Cepu, sehingga kontribusinya bisa menyumbang APBN dan tidak perlu menaikkan harga BBM. Perwakilan pengunjuk rasa ditemui oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Indonesia Raya, Bukri di ruangan Komisi B DPRD Jember. "Partai dan fraksi PDI Perjuangan sudah jelas menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM karena kebijakan itu akan menyebabkan masyarakat semakin menderita, sehingga kami mendukung aspirasi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM," tuturnya. Menurut dia, kebijakan menaikkan harga BBM dapat berdampak luas bagi kehidupan masyarakat karena semua kebutuhan pokok akan naik, dan masyarakat miskin tidak akan mampu membeli kebutuhan pokok tersebut. "PDI Perjuangan melalui fraksi di masing-masing daerah dan DPR akan berjuang untuk membatalkan rencana pemerintah menaikkan harga BBM," ucap anggota Komisi D DPRD Jember itu.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012