Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur menggelar rapat koordinasi bersama tim percepatan penurunan stunting (TPPS) sebagai upaya menihilkan angka stunting di wilayah setempat sesuai instruksi pemerintah pusat.

Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto saat membuka rakor di Madiun, Rabu, mengatakan Pemkot Madiun sangat fokus akan masalah penurunan dan pencegahan stunting di wilayah ini. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan kasus stunting di Kota Madiun.

"Angka stunting Kota Madiun di tahun 2023 berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) sebesar 12,8 persen. Sementara untuk Provinsi Jatim 17,7 persen, dan nasional sebesar 21,5 persen. Artinya, kita lebih bagus," ujar Eddy.

Karenanya, dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengapresiasi OPD di lingkungan Pemkot Madiun, karena tugas-tugas dijalankan dengan baik, sehingga mendapat apresiasi berupa banyaknya penghargaan yang didapat di tingkat provinsi maupun nasional, termasuk penanganan stunting.

"Kita sudah melakukan berbagai macam usaha untuk menurunkan stunting. Harapannya, dengan adanya pertemuan dan menyamakan persepsi ini, semakin tahun angkanya semakin menurun," katanya.

Untuk menekan stunting, Pemkot Madiun telah melakukan berbagai upaya, di antaranya mencegah kasus pernikahan dini, memberikan tablet tambah darah (TTD) pada usia remaja guna cegah anemia, pendampingan pranikah, saat melahirkan, hingga setelah melahirkan.

Pemkot melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) setempat intensif memantau tumbuh kembang janin yang dikandung ibu hamil agar melahirkan bayi yang sehat.

Untuk kebutuhan gizi ibu hamil dan balita, Pemkot Madiun memiliki Program Warung Setop Stunting (WSS). Anggaran yang disiapkan pemkot sekitar Rp5,4 miliar pada 2022.

Selain mencukupi kebutuhan pokok dan sayuran gratis, sasaran WSS juga dibekali konsumsi makanan siap saji, asupan protein hingga uang saku belanja di lapak UMKM.

Pemkot juga melibatkan para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam pencegahan kasus stunting di wilayah setempat, serta meluncurkan aplikasi "Kuatkan Pendampingan Balita Tumbuh Kembang Tanpa Stunting (Kuda Lumping)" guna memantau dan menangani kasus stunting di daerah setempat.

"Saya berharap tim penanganan stunting bisa bekerja keras. Kalau bisa, tiap satu minggu melaporkan perkembangan, sehingga data selalu update. Kalau ada stunting karena miskin cepat ditindaklanjuti," kata Pj Wali Kota Madiun.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024