Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengevaluasi kinerja Person in Charge (PIC) Sistem Informasi Manajemen Publikasi Kegiatan Pemerintah Kota Kediri (Si Malik), sebagai bagian dari program keterbukaan publik di kota ini.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah, Rabu, mengatakan dalam menjalankan roda pemerintahan, keterbukaan informasi publik adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan untuk memberikan akses yang mudah bagi masyarakat dalam memperoleh informasi yang diperlukan.
Kota Kediri punya aplikasi Si Malik sebagai bagian dari upaya keterbukaan publik.
"Hadirnya Si Malik sebagai upaya agar kegiatan OPD dapat terhimpun, terintegrasi, dan terpublikasi dengan baik di media pemerintah, media lokal maupun nasional. Saya sampaikan apresiasi pada diskominfo (dinas komunikasi dan informatika) yang telah menginisiasi inovasi ini. Terima kasih juga kepada PIC yang telah berpartisipasi mengupdate kegiatan," katanya di Kediri.
Baca juga: Pemkot Kediri: Pola konsumsi masyarakat normal
Pihaknya mengungkapkan aplikasi Si Malik sudah terealisasi selama tiga tahun, namun hingga kini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hingga kini, masih 77,45 persen organisasi perangkat daerah (OPD) dan unit kerja saja yang memanfaatkan dan melaporkan agenda kegiatan ke aplikasi tersebut.
Ia ingin agar aplikasi itu lebih optimal dalam pemanfaatannya, sebab potensi aplikasi ini cukup besar salah satunya sebagai prototype kalender kegiatan tahunan Kota Kediri.
Dia menyebut di era digital saat ini penyebaran informasi ke masyarakat sangat mudah dan cepat, sehingga harus diimbangi dengan penyebaran informasi yang valid melalui berbagai platform digital terkait kinerja dan program pemerintah. Dengan itu, tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah juga semakin meningkat.
"Terlebih pada pemerintahan baru ini ada nomenklatur baru Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Digitalisasi menjadi fokus utama guna menjawab tantangan zaman. Saya berharap digitalisasi di Kota Kediri tak hanya sekedar glorifikasi dan tempelan nama tetapi benar-benar berjalan baik," kata dia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana menjelaskan dengan aplikasi ini sebagai upaya mempermudah publikasi kegiatan ke masyarakat.
Pihaknya mengungkapkan publikasi kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja di lingkungan Pemkot Kediri adalah salah satu bentuk laporan kinerja Pemerintah kepada masyarakat. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan publikasi kegiatan yang terintegrasi secara baik.
Ia juga mengharapkan dengan adanya aplikasi Si Malik ini bisa menjadi tempat data dan informasi kegiatan dari Unit Kerja Pemkot Kediri yang memerlukan publikasi serta meningkatkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
"Aplikasi Si-Malik ini hanya sekedar tools. Sukses tidaknya ini tergantung dari operator dan verifikatur. Jadi karena ini untuk kepentingan Pemkot Kediri, kami ingin para operator dan verifikatur dapat menjalankan fungsi dan tugasnya," kata Apip.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah, Rabu, mengatakan dalam menjalankan roda pemerintahan, keterbukaan informasi publik adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan untuk memberikan akses yang mudah bagi masyarakat dalam memperoleh informasi yang diperlukan.
Kota Kediri punya aplikasi Si Malik sebagai bagian dari upaya keterbukaan publik.
"Hadirnya Si Malik sebagai upaya agar kegiatan OPD dapat terhimpun, terintegrasi, dan terpublikasi dengan baik di media pemerintah, media lokal maupun nasional. Saya sampaikan apresiasi pada diskominfo (dinas komunikasi dan informatika) yang telah menginisiasi inovasi ini. Terima kasih juga kepada PIC yang telah berpartisipasi mengupdate kegiatan," katanya di Kediri.
Baca juga: Pemkot Kediri: Pola konsumsi masyarakat normal
Pihaknya mengungkapkan aplikasi Si Malik sudah terealisasi selama tiga tahun, namun hingga kini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hingga kini, masih 77,45 persen organisasi perangkat daerah (OPD) dan unit kerja saja yang memanfaatkan dan melaporkan agenda kegiatan ke aplikasi tersebut.
Ia ingin agar aplikasi itu lebih optimal dalam pemanfaatannya, sebab potensi aplikasi ini cukup besar salah satunya sebagai prototype kalender kegiatan tahunan Kota Kediri.
Dia menyebut di era digital saat ini penyebaran informasi ke masyarakat sangat mudah dan cepat, sehingga harus diimbangi dengan penyebaran informasi yang valid melalui berbagai platform digital terkait kinerja dan program pemerintah. Dengan itu, tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah juga semakin meningkat.
"Terlebih pada pemerintahan baru ini ada nomenklatur baru Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Digitalisasi menjadi fokus utama guna menjawab tantangan zaman. Saya berharap digitalisasi di Kota Kediri tak hanya sekedar glorifikasi dan tempelan nama tetapi benar-benar berjalan baik," kata dia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana menjelaskan dengan aplikasi ini sebagai upaya mempermudah publikasi kegiatan ke masyarakat.
Pihaknya mengungkapkan publikasi kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja di lingkungan Pemkot Kediri adalah salah satu bentuk laporan kinerja Pemerintah kepada masyarakat. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan publikasi kegiatan yang terintegrasi secara baik.
Ia juga mengharapkan dengan adanya aplikasi Si Malik ini bisa menjadi tempat data dan informasi kegiatan dari Unit Kerja Pemkot Kediri yang memerlukan publikasi serta meningkatkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
"Aplikasi Si-Malik ini hanya sekedar tools. Sukses tidaknya ini tergantung dari operator dan verifikatur. Jadi karena ini untuk kepentingan Pemkot Kediri, kami ingin para operator dan verifikatur dapat menjalankan fungsi dan tugasnya," kata Apip.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024